Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kemenkes Resmikan PLTS di RS Bekasi, Perdana di Jabodetabek

Annastasya Rizqa , Jurnalis-Minggu, 08 September 2024 |19:00 WIB
Kemenkes Resmikan PLTS di RS Bekasi, Perdana di Jabodetabek
Kemenkes resmikan PLTS di Bekasi. (Foto: Okezone/ Annastasya Rizqa)
A
A
A

KEMENTERIAN Kesehatan RI (Kemenkes) meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Rumah Sakit Primaya Hospital, Kota Bekasi, Sabtu 7 September 2024. Pembangkit Listrik Tenaga Surya ini dipasang seluas 2800 m2 dilakukan di atap gedung dan menjadi rumah sakit swasta pertama di Jabodetabek yang mengoperasikannya.

Dokter Yuli Astuti Saripawan, M.Kes, Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia turut menghadiri peresmian PLTS di RS swasta di Bekasi ini. Dia mengatakan ini merupakan ide cemerlang yang perlu ditiru oleh rumah sakit lainnya.

“Hari ini jadi suatu kebanggan. Ini inovasi baru yang harus ditularkan, dan ini jadi sesuatu perubahan yang baik terhadap polusi,” kata drg. Yuli, Sabtu 7 September 2024.

Dokter Yuli mengatakan dengan pengoperasian PLTS ini dapat membuat rumah sakit terus berkomitmen pada pengembangan teknologi ramah lingkungan dan menjadi pelopor dalam menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan di sektor kesehatan.

Rs Primaya Bekasi Timur

Sementara itu, Leona A. Karnali, CEO Primaya Hospital Group mengatakan panel surya ini akan memenuhi lebih dari 20 persen dari kebutuhan listrik di Primaya Hospital Bekasi Timur.

Selain itu, untuk mendukung strategi penghematan energi, rumah sakit tersebut juga menggunakan teknologi sensor pintar untuk mengoperasikan lampu penerangan, untuk menunjang penggunaan listrik yang lebih efisien.

“Semoga dengan adanya gerakan ini, semakin nyata program sustainable di Primaya Hospital Gorup dan di dunia pe-rumah sakitan,” katanya.

Lebih lanjut, Panel surya ini juga dapat menghasilkan energi bersih sebanyak 524 ribu kWh setiap tahunnya atau setara dengan penekanan emisi karbon sebesar 469 ribu kilogram per tahun. Energi bersih sebanyak 524 ribu kWh setara dengan penggunaan listrik tahunan lebih dari 250 rumah atau perjalanan menggunakan mobil listrik lebih dari 2500 mil.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) juga melaporkan total emisi gas rumah kaca (GRK) dari sektor industri Indonesia mencapai 238,1 juta ton CO2e di 2022. Penggunaan panel surya dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dan dampak lingkungan negatif lainnya yang dihasilkan dari sumber energi konvensional.

Hal ini membantu menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan. Penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya ini pun sama dengan menghemat lebih dari 300 Barel minyak dan mengurangi lebih dari 1.600 gram limbah nuklir.

Sebagai gambaran, penekanan emisi karbon yang dihasilkan dari pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya ini setara dengan dampak positif penanaman lebih dari 6 ribu pohon.

(Leonardus Selwyn)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement