SEORANG pramugari maskapai United Airlines mendapat kritikan usai memakai pin bendera Palestina. Hal itu dianggap kontroversial karena yang bersangkutan membawa isu politik negara lain ke dalam profesi kerjanya. Hal itu dinilai berpotensi memicu perpecahan dan polemik di antara para penumpang.
Pihak maskapai tidak pernah melarang pramugarinya untuk menggunakan bendera tertentu dan tetap pada pendiriannya untuk mengizinkan pramugarinya mengenakan bendera pin kebanggaannya, termasuk bergambar bendera Palestina.
Pramugari itu dikecam saat melakukan penerbangan domestik pada Selasa lalu dari Bandara O'Hare Chicago ke Bandara Newark. Melihat awak kabin itu mengenakan pin bendera Palestina, penumpang pro-Israel pun marah.
(Foto: X/@iliketeslas)
Kelompok hak-hak sipil Yahudi StopAntisemitism mengecam United Airlines karena mengizinkan petugasnya membawa isu politik ke dalam penerbangan yang dapat membuat perpecahan antar penumpang. Seorang penumpang yang marah telah memberitahu hal tersebut kepada kelompok StopAntisemitism.
"StopAntisemitism khawatir dengan tren meningkatnya karyawan maskapai penerbangan AS yang memajang bendera Palestina dan Keffiyeh saat bertugas," kata pendiri StopAntisemitism Liora Rez, melansir New York Post.
"Tidak ada penerbangan ke Palestina. Sikap politik tidak boleh diambil saat jam kerja,” celetuknya.
“Maskapai penerbangan harus memastikan bahwa penumpang tidak dihadapkan dengan simbol-simbol yang memecah belah di tempat yang seharusnya netral,” tegasnya lagi.
Kelompok StopAntisemitism mendesak United Airlines melarang simbol-simbol tersebut namun maskapai itu tidak mengubah kebijakannya untuk mengizinkan pramugari mengenakan pin bendera Palestina atau bendera lain yang mewakili kebanggaan mereka.
"Kebijakan seragam kami telah lama mencakup opsi bagi pramugari untuk mengenakan pin bendera guna menunjukkan keterampilan bahasa tertentu sehingga pelanggan kami yang lebih nyaman menggunakan bahasa selain bahasa Inggris dapat mengetahui siapa di antara kru kami yang berbicara dalam bahasa pilihan mereka," kata jubir United Airlines merespons desakan itu.
“Kami juga mengizinkan pramugari untuk mengenakan pin bendera yang melambangkan kebanggaan mereka terhadap suatu tempat yang mungkin memiliki hubungan khusus dengan mereka,” tandasnya.
(Rizka Diputra)