KASUS Mpox atau lebih dikenal dengan cacar monyet tengah ramai diperbincangkan. Bahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengubah status Mpox atau lebih dikenal dengan cacar monyet menjadi kedaruratan kesehatan global (PHEIC) per 14 Agustus 2024.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan varian clade 2B ini lebih ringan dibanding 1B yang fatality rate-nya tinggi.
"Fatality rate-nya mencapai 10 persen, kalau kita (2B) masih 0,1 persen," ujar Menkes Budi.
Menkes Budi mengatakan penularan cacar monyet ini mirip HIV/AIDS. Terjadi di kelompok-kelompok tertentu dan hampir seluruhnya terjadi karena kontak fisik.'
"Penularannya mesti kontak fisik dan terjadi di kelompok tertentu. Oleh karena itu penyebarannya tidak akan secepat Covid-19, dan risikonya pasti di kelompok-kelompok tertentu," katanya.
Lebih lanjut Menkes Budi menjelaskan penularan di Afrika menular hingga ke anak-anak karena di kehidupan sehari-harinya, saling berbagi.
"Tadi Bapak Presiden sempat tanya 'Pak Menkes kalau ini mirip HIV-AIDS penularannya kontaknya fisik, kok banyak banyak anak-anak?' karena di Afrika itu mereka sharing baju, sharing handuk, sharing selimut tidur di tempat tidur yang sama. Jadi kalau orangtuanya kena, anak-anak di Afrika itu jadi tertular karena kan cairannya juga akhirnya kena ke anaknya. Itu sebabnya kenapa di Afrika banyak anak-anak," katanya.
(Leonardus Selwyn)