Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kenali Perbedaan Gejala Mpox dengan Cacar Air Biasa

Wiwie Heriyani , Jurnalis-Kamis, 22 Agustus 2024 |13:00 WIB
Kenali Perbedaan Gejala Mpox dengan Cacar Air Biasa
Perbedaan gejala Mpox dengan cacar air biasa. (Foto: Freepik.com)
A
A
A

KASUS Mpox di Afrika membuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan kondisi tersebut sebagai keadaan darurat kesehatan global (PHEIC). Tercatat jumlah kasus pada 2024 sudah melampaui 2023.

Hal ini lantas menjadi kewaspadaan sendiri bagi Indonesia. Meski tidak ada peningkatan kasus yang signifikan, namun mewaspadai gejalanya bisa menjadi salah satu pencegahan penularan penyakit cacar monyet.

Seperti diketahui Mpox adalah nama lain dari monkey pox atau cacar monyet. Dunia internasional sudah mengubah istilah monkey pox menjadi Mpox karena kasus-kasus ini tidak selalu berhubungan dengan monyet.

Salah satu ciri paling khas dari Mpox adalah adanya limfadenopati atau pembesaran kelenjar getah bening. Namun, beberapa gejala penyakit ini kerap serupa dengan cacar air hingga campak.

Lantas, apa yang membedakan gejala Mpox dengan cacar air biasa atau campak? Berikut ulasannya, melansir dari keterangan resmi Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta.

Pada penderita cacar air, demam dialami hingga 39 derajat celcius dengan ruam yang muncul di hari pertama hingga kedua infeksi. Ruam yang muncul diawali dengan makula, papula, vesikel-pustul, hingga diakhiri dengan pustul dan krusta.

Mpox

Ciri khas dari cacar air adalah ruam gatal. Cacar air sangat jarang menyebabkan kematian. Sementara kemungkinan kematian dari penyakit Mpox berkisar antara 3-6 persen.

Demam dan ruam juga dialami oleh penderita campak. Umumnya penderita campak mengalami demam tinggi hingga 40,5 derajat celcius dengan ruam yang muncul setelah hari kedua hingga keempat. Ruam dapat muncul mulai dari kepala dan menyebar hingga ke tangan dan kaki.

Ciri khas dari campak adalah adanya koplik spots atau bercak putih di area mulut. Risiko kematian dari campak tergantung pada kondisi masing-masing penderitanya. Ruam pada kulit juga bisa saja disebabkan oleh infeksi bakteri pada kulit, scabies, sifilis, maupun alergi terhadap obat-obatan.

Oleh karenanya, jika mengalami demam dan melihat adanya ruam yang muncul, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam subspesialis penyakit tropik infeksi sehingga mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement