CARA menghilangkan trauma perselingkuhan, wajib dipahami. Seperti diketahui, saat ini viral kasus perselingkuhan dalam rumah tangga Azizah Salsha dan Pratama Arhan.
Jagat media sosial dihebohkan dengan kabar dugaan Azizah Salsha menjadi penyebab kandasnya hubungan selebgram cantik, Rachel Vennya dengan sang kekasih, Salim Nauderer. Kabar ini mencuat setelah isi Direct Message (DM) Rachel Vennya dibongkar akun X @pingachm.
Dalam isi DM itu terlihat, Rachel Vennya disebut dihubungi Pratama Arhan yang memberitahukan adanya dugaan perselingkuhan antara Azizah Salsha dan Salim Nauderer. Ironisnya, kabar di atas muncul tepat di hari jadi atau anniversary pernikahan Pratama Arhan dan Azizah Salsha yang jatuh pada tanggal 20 Agustus.
Merangkum dari Verywellmind, Rabu (21/8/2024) perselingkuhan dapat menyebabkan dampak emosional yang mendalam, mirip dengan gangguan stres pascatrauma atau Post Infidelity Stress Disorder (PISD). Gejala seperti kecemasan, depresi, dan kesulitan mempercayai orang lain bisa sangat berat, tetapi ada cara untuk mengatasinya.
Post Infidelity Stress Disorder (PISD) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi psikologis yang dialami seseorang setelah mengetahui bahwa pasangan mereka telah berselingkuh. Meskipun tidak diakui resmi dalam DSM-5, PISD sering dibandingkan dengan gangguan stres pascatrauma (PTSD) karena gejalanya yang mirip.
Apa Itu Post Infidelity Stress Disorder?
Post Infidelity Stress Disorder (PISD) adalah gangguan kecemasan yang bisa muncul setelah mengetahui pasangan berselingkuh. Ini dapat sangat menghancurkan secara emosional, mirip dengan gangguan stres pascatrauma (PTSD). Studi 2021 memperkirakan bahwa antara 30 persen hingga 60 persen orang yang dikhianati mengalami gejala kecemasan, depresi, dan PTSD.
Istilah PISD pertama kali diperkenalkan oleh psikolog Dennis C. Ortman pada 2005. Dalam studinya, Ortman menggambarkan pengalaman seorang wanita yang kesulitan mengatasi rasa sakit akibat pengkhianatan, meskipun telah bercerai dan mengusir suaminya. Ini akan membahas gejala, penyebab, serta pengobatan dan strategi mengatasi PISD.
Beberapa gejala PISD meliputi:

1. Kecemasan dan Depresi
Rasa cemas berlebihan, perasaan putus asa, dan kesedihan mendalam sering muncul setelah pengkhianatan.
2. Kilasan atau Flashback
Seseorang mungkin mengalami ingatan berulang tentang perselingkuhan, yang menyebabkan rasa sakit emosional.
3. Kesultan Percaya Lagi
Setelah mengalami pengkhianatan, korban mungkin mengalami kesulitan untuk mempercayai pasangan atau orang lain di masa depan.
4. Insomnia atau Gangguan Tidur
Kesulitan tidur atau mimpi buruk terkait pengkhianatan sering terjadi.
5. Hypervigilance
Seseorang mungkin menjadi sangat waspada terhadap tanda-tanda pengkhianatan, bahkan dalam situasi yang sebenarnya aman.
Cara Menghilangkan Trauma Perselingkuhan
Penyembuhan PISD biasanya memerlukan waktu dan dukungan yang signifikan. Terapi, baik individu maupun pasangan, sering disarankan untuk membantu memproses emosi yang kompleks dan memulihkan kepercayaan.
Faktor-faktor Predisposisi
Beberapa orang mungkin lebih rentan terhadap PISD, termasuk:
1. Orang yang pernah mengalami trauma atau kekerasan di masa lalu.
2. Orang dengan masalah kepercayaan dan sikap hypervigilant dalam hubungan.
3. Orang dengan rasa harga diri yang rapuh dan kepribadian tergantung.
4. Orang dengan pandangan negatif terhadap dunia, diri sendiri, dan orang lain.
5. Orang yang mengalami kesulitan dengan codependency.
Mendiagnosis Post Infidelity Stress Disorder
Penting untuk dicatat bahwa Post Infidelity Stress Disorder bukanlah diagnosis resmi. Panduan yang digunakan untuk mengidentifikasi kondisi kesehatan mental. Meski begitu, istilah ini kadang membantu penyedia layanan kesehatan dalam menyampaikan dan memahami gejala.
Jika seseorang mengalami stres berat setelah pengkhianatan, mereka mungkin didiagnosis dengan kecemasan, depresi, atau PTSD, tergantung gejalanya.
Mengobati Post Infidelity Stress Disorder
Beberapa opsi pengobatan untuk PISD:
1. Restrukturisasi Kognitif
Melibatkan penjelajahan dan penggantian pola pikir yang kaku dengan pola pikir yang lebih adaptif. Teknik ini dapat membantu mengatasi narasi tentang pengkhianatan dan memperkenalkan pemrosesan yang lebih sehat.
2. Perawatan Berbasis Trauma
Pendekatan ini meningkatkan kepercayaan diri dan mengeksplorasi dampak pengkhianatan terhadap pandangan negatif seseorang tentang dunia dan diri sendiri.
3. Terapi Keluarga
Terapi ini bisa bermanfaat untuk memproses dan menangani pengkhianatan serta dampaknya pada anggota keluarga.
4. Obat-obatan
Untuk gejala parah, penyedia layanan kesehatan mungkin meresepkan obat selain terapi.
Mengatasi Post Infidelity Stress Disorder
Beberapa strategi coping yang mungkin bermanfaat:
1. Praktikkan Perawatan Diri
Makan makanan sehat, mengurangi media sosial, tidur cukup, dan terlibat dalam aktivitas fisik dan sosial.
2. Rasakan Perasaan Anda dengan Dukungan
Luangkan waktu untuk menulis jurnal, mengunjungi terapis, atau berbicara dengan teman atau keluarga untuk mengatasi emosi.
3. Jadwalkan Waktu Khawatir
Atur waktu tertentu untuk memikirkan perselingkuhan agar tidak menguasai seluruh hari Anda.
4. Jangan Menyalahkan Diri Sendiri
Ingatlah bahwa Anda tidak bertanggung jawab atas tindakan orang lain. Fokus pada perspektif konstruktif untuk memahami peran Anda dalam hubungan.
5. Cari Dukungan Sosial
Hubungi teman, keluarga, atau bergabung dengan kelompok dukungan seperti Infidelity Survivors Anonymous.
6. Temukan Keseimbangan Sehat
Seimbangkan waktu sosial, fisik, dan pribadi untuk menjaga kesejahteraan.
7. Bekerja Membangun Kepercayaan
Latih membangun kepercayaan dengan diri sendiri dan orang lain secara bertahap.
Itulah cara menghilangkan trauma akibat perselingkuhan. Dikhianati oleh pasangan adalah pengalaman yang sangat berat dan bisa meninggalkan bekas traumatis. Penting untuk bersikap lembut pada diri sendiri, merawat diri, dan memberikan kasih sayang saat berusaha menyembuhkan dan memproses pengkhianatan tersebut dengan dukungan yang tepat.
(Leonardus Selwyn)