"Kedaluh berasal dari bahasa sansekerta, yaitu Kada dan Luh. Kada artinya merindukan dan Luh, artinya pemberi hujan atau Dewa Indra. Oleh karena itu Kadaluh artinya merindukan pemberi hujan atau Dewa Indra, berharap kesuburan untuk wilayah Tengger dan di Tengger, kata Kadaluh dikenal dengan nama Kedaluh sampai saat ini," jelasnya.
Pihaknya berharap, seluruh Instansi pemerintah, Masyarakat Tengger, media cetak maupun elektronik, pelaku jasa wisata dan wisatawan, untuk turut menggunakan dan mempublikasikan nama lokal tersebut, supaya terjadi harmonisasi konservasi alam dan budaya di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Sebagai informasi, kawasan wisata Gunung Bromo memiliki empat pintu masuk dari empat kabupaten di Jawa Timur. Empat pintu masuk ini yakni pintu Coban Trisula, Kabupaten Malang, Tosari, Wonokitri, Kabupaten Pasuruan, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Probolinggo, dan melalui Ranupani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang.
(Rizka Diputra)