Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Belajar dari Kasus Audrey Davis, Ini Hal-hal yang Harus Diketahui Orangtua soal Revenge Porn

Ayu Utami Anggraeni , Jurnalis-Rabu, 14 Agustus 2024 |19:48 WIB
Belajar dari Kasus Audrey Davis, Ini Hal-hal yang Harus Diketahui Orangtua soal Revenge Porn
Belajar dari Kasus Audrey Davis, Ini Hal-hal yang Harus Diketahui Orangtua soal Revenge Porn (Foto: Ilustrasi)
A
A
A

Revenge Porn atau porno balas dendam tengah marak terjadi, salah satunya di kalangan publik figur. Terbaru kasus Audrey Davis, putri dari musisi David Bayu itu menjadi korbannya. 

Video syur Audrey Davis dengan sang mantan kekasih AP viral di media sosial, setelah disebar luaskan oleh mantan kekasih Audrey Davis, AP. Adapun motif AP menyebarkan video bermuatan asusila tersebut dikarenakan sakit hati dengan Audrey Davis.

Berkaca dari kasus Audrey Davis, lantas apa yang perlu diketahui untuk mengantisipasi revenge porn? 

Melansir dari lama learnsafe, Rabu (14/8/2024), berikut cara mengantisiasi revenge porn:

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Cyber ​​Civil Rights Initiative, 1 dari 8 pengguna media sosial telah menjadi sasaran pornografi balas dendam. Selain itu, 15,8 persen perempuan dan 9,3 persen laki-laki pernah diancam atau menjadi korban dari pornografi balas dendam.

Audrey Davis dan David Bayu (Foto: Ravie/MPI)
Audrey Davis dan David Bayu (Foto: Ravie/MPI)

Pada umumnya, korban revenge porn itu terjadi di usia muda berusia 15-29 tahun. Apa yang dapat dilakukan terhadap revenge porn?  

Ajarkan Bahaya Seks

Sebagai orangtua, sudah bukan hal tabu untuk mengajarkan anak-anaknya mengenai bahaya seks bebas. 

Dikarenakan para korban dari revenge porn itu para remaja, pihak sekolah juga perlu mengajarkan siswanya tentang bahaya seks bebas dan bahaya mengirimkan gambar yang tidak pantas. 

 

Sangat penting bagi orangtua dan administrator sekolah untuk berbicara dan mendidik anak-anaknya tentang bahaya pornografi dan sexting tanpa persetujuan.

Jika remaja telah menjadi korban, orangtua dan pengelola dapat mengarahkan mereka ke profesional yang dapat membantu mereka mengatasinya. 

Selain itu, konselor dan administrator sekolah yang terlatih juga dapat membantu korban menemukan cara untuk menghapus konten yang tidak pantas dari internet.

Mungkin terasa canggung untuk memperingatkan remaja tentang pornografi balas dendam, tetapi hal ini dapat menyelamatkan mereka dari trauma dan rasa sakit.

(Kemas Irawan Nurrachman)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement