JENIS pemanis buatan di minuman kemasan tentu harus diwaspadai. Anda harus berhati-hati dalam mengonsumsinya agar tidak berdampak pada kesehatan.
Seperti informasi, produk minuman kekinian kebanyakan menggunakan pemanis buatan. Pemanis buatan merupakan pengganti gula yang dihasilkan melalui proses kimiawi. Pemanis buatan dinilai memiliki rasa manis yang lebih tinggi dibandingkan pemanis biasa atau gula.
Lantas apa sajakah itu? Merangkum dari berbagai sumber, Selasa (30/7/2024), berikut jenis pemanis buatan di minuman kemasan yang wajib diwaspadai.
1. Sakarin
Jenis yang sangat sering digunakan sebagai bahan pengganti gula dalam beragam jenis permen, minuman ringan, hingga makanan penutup. Sakarin tidak memengaruhi kalori atau karbohidrat dalam tubuh, karena tubuh tidak bisa mencernanya.
Beberapa penelitian menyatakan bahwa sakarin dapat digunakan sebagai pengganti gula biasa, untuk mendukung turunnya berat badan karena dapat mengurangi asupan kalori. Namun, sakarin ternyata berbahaya bagi kesehatan.
Sejumlah penelitian menyatakan bahwa konsumsi sakarin dapat menimbulkan perubahan mikrobioma pada usus dan juga mengurangi jumlah bakteri baik pada usus yang memegang peran sentral dalam berbagai hal, mulai dari fungsi imunitas pada tubuh sampai kesehatan pencernaan.
Hal ini berpotensi menimbulkan berbagai masalah kesehatan seperti obesitas, radang usus, hingga kanker kolorektal meskipun masih diperlukan penelitian lanjutan untuk membuktikannya.
2. Acesulfame potassium
Pemanis buatan satu ini sangat stabil dalam temperatur tinggi dan mudah larut, sehingga kerap dipakai dalam banyak produk makanan maupun minuman. Batasan konsumsi harian yang disarankan untuk acesulfame potassium adalah 15 mg/kg berat badan.
3. Aspartam
Pemanis buatan yang terbuat dari gabungan dua asam amino, yaitu asam aspartat dan fenilalanin. Zat ini umum digunakan untuk menggantikan peran gula pada makanan dan minuman. Aspartam punya tingkat rasa manis hingga 200 kali lipat dibandingkan dengan gula pasir biasa, namun dengan jumlah kalori yang sama.
Badan Pengawas Obat dan Makanan, Badan POM menyatakan bahwa asupan aspartam yang diperbolehkan adalah sebanyak 40 miligram per kilogram berat badan per hari. Hitungannya, misalnya Anda memiliki berat 50 kilogram, maka jumlah pemanis yang boleh konsumsi per harinya adalah 2.000 miligram setiap harinya.
4. Sukralosa
Inilah yang cukup sering ditemukan pada minuman kemasan, seperti soda dan jus. Sukralosa kerap menjadi pemanis buatan yang umum dicampurkan dalam makanan maupun minuman olahan pabrik.