Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Museum Keju Pertama di Prancis Resmi Dibuka di Tengah Gelaran Olimpiade Paris 2024

Rizka Diputra , Jurnalis-Selasa, 30 Juli 2024 |08:32 WIB
Museum Keju Pertama di Prancis Resmi Dibuka di Tengah Gelaran Olimpiade Paris 2024
Museum Keju di Prancis (Foto: Instagram/@cheeseprofessor)
A
A
A

MUSEUM keju pertama di Prancis resmi dibuka. Momen itu bertepatan dengan gelaran Olimpiade 2024 yang berlangsung di Kota Paris. Musée du Fromage disebut sebagai 'ruang pendidikan dan interaktif' untuk menemukan warisan dan wilayah pembuatan keju Prancis.

Sang pendiri, Pierre Brisson meghadirkan museum ini bertujuan menjaga seni pembuatan keju tetap hidup di Prancis, yang menawarkan 56 varietas regional yang terbuat dari susu sapi, domba, dan kambing.

“Ini bukan pekerjaan mudah, tapi luar biasa, dan ada risiko nyata bahwa hal ini bisa hilang,” katanya kepada The Guardian.

“Saya ingin melakukan sesuatu agar orang-orang memahami apa yang menjadi tradisi leluhur dalam membuat keju.” imbuhnya.

"Kami banyak mendengar tentang anggur dan cara pembuatannya serta kehalusan rasa dan cara pembuatannya, dan tidak ada apa pun tentang keju. Meskipun orang-orang suka memakannya dan permintaan akan keju masih tinggi, hanya sedikit anak muda yang ingin berkarier di bidang keju," tambah Brisson.

Keju Prancis(Foto: Instagram/@the_knowledge_nuggets)

Di museum ini, keju dibuat setiap hari. Lokasinya bertempat di sebuah bangunan batu abad ke-17 di Île Saint-Louis, dan bisa dijangkau dengan jarak berjalan kaki dari Katedral Notre Dame.

Tiket masuk ke museum ini dipatok USD21,75 (Rp354 ribu) untuk dewasa, dan anak-anak berusia 11 tahun ke bawah dapat masuk dengan biaya USD11,96 (194.000). Adpaun khusus bagi mereka para petani dan mahasiswa pertanian dibebaskan tiket masuk alias gratis.

Dengan harga tiket masuk segitu, para tamu dapat melihat demonstrasi pembuatan keju, berpartisipasi dalam mencicipi dan mempelajari sejarah keju melalui tampilan interaktif museum.

Panduan tentang keju juga tersedia untuk memberikan informasi tentang hal-hal seperti sejarah keju dan produksinya. Kursus dan lokakarya juga ditawarkan.

 

Brisson, yang orangtuanya adalah pembuat anggur, merencanakan museum ini selama satu dekade, dan mengatakan kecintaannya pada keju dimulai sejak dia masih muda.

“Ayah saya akan membawa saya ke penjual keju setiap hari Minggu setelah misa; Saya berada di puncak pertunjukan dan akan melihat semua keju yang luar biasa di depan mata saya,” ungkap Brisson melansir New York Post.

“Saya menjadi terpesona dengan asal muasalnya dan cara pembuatannya," tambah dia.

Namun, Brisson akhirnya memutuskan pindah ke Paris. Ia menyadari kurangnya pendidikan keju di kota tersebut, memantik tekadnya untuk melakukan 'perubahan'.

“Saya menyadari ada banyak tempat yang mempromosikan anggur, budayanya dan cara pembuatannya serta banyak toko yang menjual keju, tetapi tidak ada yang menunjukkan kepada orang-orang cara pembuatannya,” ujar pria 38 tahun itu.

“Impian saya adalah dalam waktu 20 tahun, seseorang akan mengatakan bahwa mereka memutuskan untuk menjadi pembuat keju setelah mengunjungi museum ini,” pungkasnya.

(Rizka Diputra)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement