Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

10 Tahun Tato Tubuhnya, Wanita Ini Berhenti Setelah sang Penato Meninggal Dunia

Kemas Irawan Nurrachman , Jurnalis-Jum'at, 26 Juli 2024 |15:58 WIB
10 Tahun Tato Tubuhnya, Wanita Ini Berhenti Setelah sang Penato Meninggal Dunia
10 Tahun Tato Tubuhnya, Wanita Ini Berhenti Setelah sang Penato Meninggal Dunia (Foto: Jam Press)
A
A
A

Julia Falcon merupakan salah seorang wanita yang rela menato tubuhnya hingga 98 persen. Dia mengaku berhenti tato tubuhnya setelah sang tato artisnya meninggal dunia.

Untuk menato tubuhnya, Julia memerlukan waktu 10 tahun dari tato pertama. Sejak saat itu Julia tidak pernah berganti penato.

“Saya memutuskan untuk menyelesaikan bodysuit saya untuknya, untuk menghormatinya, jadi bisa dibilang begitu,” kata Julia seperti dikutip Whats The Jam, Jumat (26/72024).

“Ada makna di balik seluruh tato yang saya kenakan. Ini adalah penghormatan kepada salah satu seniman tato terbaik yang pernah saya kenal."

Julia Falcon menato tubu nya selama 10 tahun hingga seluruh tubuhnya dipenuhi gambar (Foto: Jam Press)
Julia Falcon menato tubuhnya selama 10 tahun hingga seluruh badannya dipenuhi gambar (Foto: Jam Press)

Untuk mengenang sang penato, wanita berusia 36 tahun itu memiliki gambar kucing kesayangan sang penato di salah satu bagian tubuhnya. “Saya memiliki potret kucingnya di tangan saya, untuk mengenangnya.”

Julia sadar, selama masa penatoan dirinya merasa kecanduan. Pasca-sang penato meniggal dunia, Julia memerlukan waktu untuk proses pemulihan dari ketergantungan dengan tato. 

“Saya melakukan 12 langkah setiap hari, dan itu membutuhkan banyak pemeriksaan diri. Proses pembuatan tato sangatlah meditatif, jadi saya lebih memilih sesi tato untuk mendapatkan pengalaman daripada seni itu sendiri," tuturnya.

 

“Itulah mengapa proses pembuatan tato begitu istimewa bagi saya. Itu benar-benar mendorong saya untuk mempelajari satu atau dua hal tentang berserah kepada sesuatu yang lebih besar dari diri saya sendiri, berserah kepada rasa sakit."

Pandangan tato seluruh tubuhnya di dunia maya

Meskipun tato-tatonya penting, Julia mengaku terus menghadapi banyak kesalahpahaman pandangan warganet di dunia maya. Salah satunya, ada warganet yang menilai apa yang dilakukan Julia sebagai bagian dari panjat sosial atau hanya ingin mendapat perhatian.

“Orang-orang kebanyakan mengatakan bahwa saya sangat ingin diperhatikan.”

Namun dia tidak membiarkan hal ini memengaruhi dirinya, karena Julia memiliki keluarga dan teman-teman yang luar biasa mendukungnya.

“Mereka semua melihat ke belakang, dan tidak benar-benar memperhatikan. Dan itu hanyalah seni demi kebaikan! Seni tidak hanya mengubah seseorang menjadi orang jahat. Saya senang mereka bisa melihat dan memahami hal itu,” tutupnya.

(Kemas Irawan Nurrachman)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement