BARBIE merupakan boneka yang populer untuk anak-anak. Barbie pun kerap menggambarkan sosok perempuan cantik, dengan tubuh yang proporsional. Seiring dengan perubahan zaman, Barbie pun ikut berubah dari yang berwarna putih hingga berwarna hitam.
Bahkan kini Mattel, pembuat boneka Barbie asli, merilis boneka Barbie difabel pertamanya setelah 65 tahun hadir untuk melengkapi koleksinya. Pembuat mainan Amerika itu mengatakan boneka itu dibuat untuk mewakili anak-anak tunanetra dan orang tunanetra di masyarakat.
"Kami memahami bahwa Barbie lebih dari sekadar boneka, dia mewakili ekspresi diri dan dapat menciptakan rasa memiliki," kata Krista Berger, presiden Barbie dan kepala boneka global di Mattel seperti dilansir dari The Guardian.
Mattel bekerja sama dengan American Foundation for the Blind untuk memastikan bahwa segala sesuatu tentang boneka itu, mulai dari mata hingga pakaiannya, secara akurat mewakili orang buta dan tunanetra. Boneka Barbie berwarna gelap memiliki tongkat berwarna putih, dan matanya sedikit menghadap ke atas untuk mencerminkan tatapan buta.
Berdasarkan hasil konsultasi dengan anak tunanetra, perusahaan memutuskan untuk membuat boneka tersebut dengan pakaian berbahan kain taktil, antara lain kaos satin berwarna merah muda dan rok tulle ungu.
Detail seperti penutup bundar di bagian belakang atasan boneka dan karet pinggang rok dibuat untuk memudahkan pemakaian pakaian. Kemasannya juga lebih mudah diakses. Kata Barbie tertulis dalam huruf braille di bagian depan kotak.
Juru kampanye tunanetra dan penyiar Lucy Edwards, yang mengkampanyekan Barbie baru, mengatakan peluncuran boneka itu sangat berarti baginya.
"Saat remaja, saya merasa terisolasi karena kehilangan penglihatan dan tidak melihat model seperti saya. Saya malu dengan tongkat, tetapi mengetahui bahwa Barbie memiliki tongkat membuat saya merasa berbeda. Saya merasa kurang sendirian. menerima dan menerima kebutaanku,” ucapnya.
Direktur Konseling dan Dukungan Pelanggan di Royal Institute of the Blind, Inggris, juga senang mengetahui bahwa orang buta dan rabun jauh kini dapat bermain dengan Barbie seperti mereka.
"Kami menyukai detail desain pakaian, tongkat, dan kacamata Barbie yang baru. Ini merupakan pengakuan bahwa tidak semua orang dapat melihat dengan baik, dan hal ini terutama penting bagi tunanetra dan tunanetra," katanya.
Selain meluncurkan Barbie buta, Mattel juga bermitra dengan National Down Syndrome Society Amerika Serikat untuk merilis boneka hitam penderita sindrom Down, menyusul peluncuran boneka putih penderita sindrom Down tahun lalu.
(Martin Bagya Kertiyasa)