Menguak Asal-usul Jembatan Berelang Batam Mahakarya BJ Habibie
MENGUAK asal-usul Jembatan Barelang, Batam akan diulas dalam artikel kali ini. Jembatan Barelang ialah ikon Kota Batam di Kepulauan Riau. Tak heran jika jembatan ini menjadi salah satu destinasi utama wisatawan manakala melancong ke Pulau Batam.
Barelang merupakan singkatan dari Batam, Rempang, dan Galang, yang tak lain merupakan jembatan yang menghubungkan pulau-pulau yakni Pulau Batam, Pulau Tonton, Pulau Nipah, Pulau Rempang, Pulau Galang dan Pulau Galang Baru di wilayah Pulau Batam tentunya.
Mengutip laman Indonesia Travel, jembatan yang berlokasi sekitar 35 km dari jantung Kota Batam ini merupakan sebuah sistem yang terdiri dari 6 jembatan dan jalan penghubung, yang membentang di seluruh wilayah kepulauan Barelang yang luasnya sekitar 715 km persegi.
(Foto: Instagram/@arutala._____)
Rentang dari keenam jembatan tersebut mencakup 2 kilometer, sedangkan jarak sebenarnya yang ditempuh dari jembatan pertama hingga terakhir adalah sekitar 50 km.
Filosofi jembatan ini mencerminkan budaya Melayu-Riau, jembatan-jembatan tersebut secara resmi dinamai menurut nama para penguasa Kesultanan Riau dari abad ke-15 hingga abad ke-18.
Proyek Jembatan Barelang digagas oleh Presiden ke-3 RI, almarhum Bacharoeddin Jusuf (BJ) Habibie yang kala itu masih menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) serta Kepala Eksekutif Otorita Batam.
Jembatan Barelang terdiri dari enam buah jembatan, yakni Jembatan Tengku Fisabilillah (Jembatan I/Jembatan Barelang), Jembatan Nara Singa (Jembatan II), Jembatan Raja Ali Haji (Jembatan III), Jembatan Sultan Zainal Abidin (Jembatan IV), Jembatan Tuanku Tambusai (Jembatan V) dan Jembatan Raja Kecik (Jembatan VI).
Melansir Wikipedia, Jembatan Barelang ialah pilot project berteknologi tinggi yang melibatkan ratusan insinyur Indonesia tanpa campur tangan dari tenaga ahli luar negeri.
(Foto: Instagram/@faseh.strada)
Tujuan pembangunannya guna memperluas wilayah kerja Otorita Batam. Jembatan tersebut telah menyedot anggaran sebesar Rp400 miliar selama enam tahun yakni rentang 1992 hingga 1998 pembangunannya. Keenam buah jembatan ini telah menghubungkan jalur Trans Barelang yang membentang sepanjang 54 kilometer.
(Rizka Diputra)
