Sebelumnya, BPOM mengungkapkan setidaknya terdapat 96 persen galon polikarbonat paling banyak beredar di masyarakat dari total galon air minum bermerek yang beredar.
Kadar BPA yang bermigrasi pada air minum lebih dari 0,6 ppm meningkat berturut-turut hingga 4,58 persen. Data tersebut diperoleh berdasarkan pemeriksaan BPOM pada fasilitas produksi selama 2021-2022. Begitu pun dengan hasil pengujian migrasi BPA di ambang 0,05-0,6 ppm, meningkat berturut-turut hingga 41,56 persen.
BPA merupakan salah satu bahan penyusun plastik PC kemasan air minum dalam galon yang pada kondisi tertentu dapat bermigrasi dari kemasan plastik PC ke dalam air yang dikemasnya. BPA bekerja atau berdampak kesehatan melalui mekanisme endocrine disruptors atau gangguan hormon, khususnya hormon estrogen.
(Leonardus Selwyn)