SUHU dan cuaca panas ekstrem yang terjadi di berbagai negara belakangan ini, termasuk di Indonesia tengah menjadi sorotan. Tak bisa dianggap sepele, cuaca panas membuat kasus gangguan saluran pernapasan hingga heat stroke meningkat.
Salah satu imbauan untuk mencegah kasus seperti ini, ialah dengan mencukupi kebutuhan cairan tubuh contohnya dengan banyak minum air mineral. Namun, ternyata ada beberapa kondisi dan kalangan masyarakat yang tidak cukup hanya mengonsumsi air mineral untuk menjaga hidrasi tubuh.
Sebagian orang bahkan dianjurkan untuk mengonsumsi oralit atau cairan isotonis yang mengandung cukup cairan elektrolit fisiologis. Salah satunya, bagi lansia dan mereka yang tengah melalukan ibadah haji di Tanah Suci Makkah. Mengapa demikian?
Dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitas pada Poliklinik Rehabilitasi Medis KKHI Makkah, Dr.dr. Siti Chandra Widjanantie, menjelaskan, lapisa mukosilia, yang terdiri dari lendir (mukus) dan silia (bulu getar), berperan penting dalam melindungi saluran pernapasan.
Pada suhu panas atau udara kering, lapisan solusio layer (lapisan lendir bening) dapat menguap dan menyebabkan kekeringan.Secara alami, lapisan pelindung saluran pernapasan, dari atas sampai bawah, adalah lapisan mukosilia.
Lapisan tersebut terdiri dari mukus (lendir) yang secara alami melumasi saluran pernapasan, serta silia (lapisan bulu getar) yang selalu bergerak untuk menyapu dan membersihkan saluran pernapasan.