WAKIL Menteri Kesehatan (Wamenkes) Republik Indonesia, Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono, menyebutkan bahwa saat ini Kemenkes tengah melakukan transformasi sistem kesehatan yang meliputi transformasi layanan primer, layanan rujukan, sistem ketahanan kesehatan, sistem pembiayaan kesehatan, sumber daya manusia kesehatan, dan teknologi kesehatan.
Menurutnya, transformasi teknologi kesehatan dinilai sangat penting mengingat adanya kemajuan teknologi digital saat ini dan perubahan budaya dan perilaku masyarakat dalam mengakses transformasi dan layanan kesehatan.
“Saat ini, telemedisin dimanfaatkan untuk berbagai layanan kesehatan, termasuk untuk penyakit rujuk balik. Pengembangan telemedisin terus dilakukan, terutama untuk penyakit prioritas seperti penyakit jantung dan kanker. Pada penanganan kanker, Kemenkes meluncurkan Biomedical and Genome Science Initiative (BGSi) pada Agustus 2022 sebagai media untuk menghimpun data genomics, sehingga pencegahan kanker dapat dilakukan sejak dini,” kata Dante dalam acara UI Health Innovation Expo di Balai Purnomo Prawiro Fisip UI, Depok, Kamis 27 Juni 2024.

Dante mengatakan tugas Kementerian Kesehatan adalah mengobati dan menjaga orang tetap sehat, tidak mengobati pasien yang sudah sakit saja.
"Itulah kenapa kita membutuhkan peta genetik untuk pencegahan yang lebih sensitif dan optimal di masa mendatang, sehingga health expenditure menjadi lebih rendah, penggunaan APBN lebih efektif, dan angka harapan hidup penduduk Indonesia menjadi lebih tinggi," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang SDM dan Aset UI, Prof. Dedi Priadi menyampaikan pemanfaatan teknologi di bidang kesehatan tidak hanya diterapkan untuk layanan melainkan juga inovasi.
Menurutnya UI mengembangkan alat kesehatan yang tidak hanya berteknologi tinggi, tetapi juga terjangkau bagi masyarakat. Penelitian sel punca dilakukan karena bermanfaat bagi pengobatan penyakit degeneratif. Selain itu, UI berkontribusi dalam pembuatan vaksin, pengembangan obat herbal fitofarmaka, serta produksi bahan pangan bernutrisi.