KETIKA sedang mandi, biasanya bagian pusar jadi salah satu bagian tubuh yang kerap terlewat atau bahkan sering dilupakan untuk dibersihkan. Terkait membersihkan pusar, sebagian orang mungkin masih bingung bertanya-tanya, sebetulnya perlu atau tidak pusar itu dibersihkan dengan seksama?
Tidak semua orang memberi perhatian khusus pada area di tengah perut tersebut. Sebagian orang ada yang terlalu sering membersihkan pusar karena merasa gampang kotor dan tidak nyaman dengan sesuatu yang tidak bersih. Namun tak sedikit pula yang sangat jarang memperhatikan area pusar.
Dari dua kondisi itu, mana yang sebenarnya benar dari kacamata medis? Apakah memang pusar perlu dibersihkan atau tidak?
Dijelaskan oleh dokter Nadia Alaydrus, rata-rata pusar manusia itu dihinggapi sekitar 67 jenis bakteri yang sebenarnya dari debu, sabun, keringat, atau pelembap yang menumpuk. Artinya, jika tidak dibersihkan teratur atau didiamkan saja, kata dr Nadia, kondisi ini bisa menimbulkan masalah, seperti infeksi, iritasi, hingga reaksi alergi.
"Jawabannya perlu (dibersihkan), tapi tidak setiap hari," kata dr Nadia dikutip dari tayangan edukasinya di Instagram @nadialaydrus, Rabu (26/6/2024)
"Pusar itu hanya perlu dibersihkan setidaknya seminggu sekali, dan dilakukan secara hati-hati supaya tidak melukai area pusar," lanjutnya.
Lantas bagaimana cara membersihkan pusar yang tepat agar jangan sampai luka? Menurut dr. Nadia, membersihkan pusar itu hanya perlu saat kita mandi. Jadi, area pusar dibersihkan pakai sabun lalu lanjut dibilas dengan air bersih.
Cara lain yang disarankan adalah menggunakan cotton bud yang dioleskan baby oil terlebih dahulu.
"Atau bisa juga pakai scrub atau lulur dan bisa juga menggunakan kapas yang basah," pungkasnya singkat.
Nah ternyata pusar boleh kok dibersihkan, asalkan dengan cara yang benar dan tidak perlu setiap hari dilakukan ya!
(Rizky Pradita Ananda)