DALAM dunia kesehatan, sering kali kita dihadapkan pada dua pendekatan utama dalam mendiagnosis dan mengobati kondisi medis. Kedua pendekatan tersebut adalah diagnostik medis dan pendekatan holistik.
Diagnostik medis umum diterapkan oleh dokter-dokter konvensional untuk menentukan dengan tepat jenis penyakit atau kondisi medis yang sedang dialami oleh pasien secara spesifik.
Seperti halnya jika seseorang mengalami masalah paru-paru, seperti kesulitan bernapas atau batuk yang persisten, dokter akan melakukan serangkaian tes untuk mengidentifikasi penyebab pastinya.
Apakah ini disebabkan oleh kanker, infeksi tertentu seperti TB paru, atau mungkin kondisi lain seperti atelektasis. Pendekatan ini sangat penting karena pengobatan yang diberikan akan sangat bergantung pada diagnosis yang spesifik ini.
Obat-obatan farmasi yang diberikan biasanya ditargetkan untuk menangani masalah spesifik tersebut secara langsung. Di sisi lain, pendekatan holistik seperti herbal, suplemen atau nutrasitikal yang ditekankan oleh dr. Cahyono tidak terlalu spesifik seperti diagnostik medis.

Melansir dari unggahan video dr. Cahyono dalam akun Instagram pribadinya pada Kamis (20/6/2024), Pakar Pengobatan Holistik, dr. Cahyono mengatakan pendekatan holistik tidak hanya bertujuan untuk menyembuhkan gejala yang tampak, tetapi juga untuk memperbaiki keseimbangan alami dalam tubuh dan menjaga kesehatan jangka panjang.
Proses diagnostik dalam pengobatan holistik sering kali melibatkan identifikasi penyebab yang mendasarinya, bukan hanya gejala yang terlihat. Misalnya, jika seseorang mengalami masalah pernapasan, pendekatan holistik akan mencoba untuk menemukan penyebab akarnya, seperti pola makan yang tidak sehat, paparan toksin, atau stres emosional yang berkepanjangan.
Dokter Cahyono menjelaskan bahwa pengobatan holistik sering kali melibatkan beberapa tahapan yang penting. Tahapan pertama adalah detoksifikasi, di mana tubuh dibersihkan dari racun dan zat-zat yang berpotensi merugikan kesehatan. Detoksifikasi ini bisa berfokus pada organ-organ tertentu seperti paru-paru jika ditemukan gangguan di sana.
Selanjutnya, tahapan kedua adalah defend, menyeimbangkan sistem kekebalan tubuh atau imun. Dokter Cahyono menekankan bahwa tahap ini bukan hanya tentang meningkatkan sistem kekebalan tubuh, tetapi lebih tentang membangun keseimbangan yang sehat dalam respon imun tubuh terhadap berbagai stimulus.