Caranya, yakni dengan membedakan yang normal dan yang tidak normal pada pola pernapasan, khususnya mencari suara mengi yang dapat mengindikasikan adanya cairan dan peradangan di paru-paru.
Studi pengujian untuk menilai seberapa baik stetoskop elektronik berfungsi di lingkungan yang bising dan seberapa akurat diagnosis pneumonia di seluruh populasi pasien yang beragam.
Peneliti juga mengevaluasi suara paru-paru, kemudian memvalidasi diagnosis dengan membandingkannya dengan diagnosis yang dibuat melalui rontgen dada dan penilaian pendengaran dari para ahli pulmonologi.
Studi di atas tertuang dalam jurnal berjudul, The Stethoscope Gets Smart: Engineers from Johns Hopkins are giving the humble stethoscope an AI upgrade, yang dipublikasikan di HHS Public Access pada Februari 2019.
(Leonardus Selwyn)