IDUL Adha punya makna yang teramat luas. Ada yang menafsirkannya sebagai bentuk kepasrahan, ketaatan, bahkan cinta kepada Allah SWT. Tapi, Ustadz Riza Muhammad punya arti tersendiri. Menurutnya, berkurban di Idul Adha adalah bentuk berterima kasih kepada Allah SWT. Apa maksudnya?
"Ya, orang yang berkurban itu adalah orang yang tahu berterima kasih," kata Ustadz Riza Muhammad saat ditemui MNC Portal di acara 'Moorlife Bagikan 5.000 Daging Kurban dalam Kotak Makan untuk Indonesia yang Lebih Sehat' di kawasan Tangerang Selatan, Senin (17/6/2024).
"Berkurban itu adalah simbol manusia yang tahu diri dan tahu cara berterima kasih atas nikmat yang Allah berikan," katanya.
Selain bermakna ungkapan terima kasih atas nikmat Allah SWT, berkurban di Idul Adha juga dimaknai oleh Ustadz Riza sebagai bentuk ketaatan dan kepasrahan. Bahkan, ada nilai berbagi di ibadah berkurban ini.
"Perlu dipahami bahwa Allah SWT itu akan membantu setiap hambanya selagi orang tersebut mau berbagi pada orang lain. Berbagi itu bagian dari keimanan dan ketakwaan seorang hamba," ujarnya.
Saat berkurban, ada tetangga atau orang-orang yang akan merasakan manfaat baiknya. Mereka yang merasa berat untuk bisa makan daging karena harganya mahal, bisa merasakan dan itu membahagiakan mereka.
"Ketika seorang hamba Allah SWT dapat memberi bantuan kepada saudaranya, menghilangkan kesulitan saudaranya, bahkan menghilangkan kelaparan saudaranya, maka orang itu punya keimanan yang luar biasa," kata Ustadz Riza.
"Jadi, dengan berkurban, itu bentuk ketaatan kita kepada Allah SWT dan banyak orang merasa terbantu dengan ibadah tersebut," tuturnya.
"Berkurban adalah ibadah yang diwariskan dari Nabi Ibrahim as dan Nabi Ibrahim itu nabi kesayangan Allah. Posisi Beliau sangat dengan Allah, maka dari itu, siapa yang mengikuti Beliau, maka pasti disayang Allah," ucapnya.
(Leonardus Selwyn)