SEBUAH pusat wisata di China yang dibuat menyerupai destinasi terkenal di Italia, Venesia gagal total memenuhi ekspektasi para wisatawan. Bahkan, tempat itu kini telah berubah menjadi horor bak 'kota hantu' yang sepi dan sunyi.
Spot wisata yang dikenal sebagai 'Venesia-nya China' itu merupakan proyek ambisius yang dibangun dengan memberikan arsitektur dan budaya bergaya Eropa agar warga negara mereka tidak perlu lagi melakukan perjalanan jauh untuk merasakan pengalaman berlibur di destinasi populer di Italia tersebut.
Setidaknya senilai 507 juta pounds atau setara Rp10 triliun dikeluarkan untuk melancarkan proyek pembangunan tiruan dari Venesia ini, demikian dikutip dari Daily Star.
(Foto: YouTube/Chopsticks And Trains)
Namun, objek wisata yang menghabiskan waktu 4 tahun untuk pembangunannya itu justru tidak memenuhi ekspektasi para pengunjung. Alhasil, alih-alih menjadi situs yang menarik banyak pengunjung tempat ini malah menjadi sebuah destinasi yang terbengkalai dan tidak berjiwa.
Dari beberapa gambar yang memperlihatkan kondisi duplikat kota terapung Italia itu, tampaknya upaya negara Asia Timur itu belum sukses menjadikan tempat tersebut sebagai tempat wisata seperti Venesia aslinya.
Seorang vlogger yang membagikan video perjalanannya juga mengaku terkejut dengan kondisi di 'Little Venice' itu. Meski sempat tertarik dan bersemangat untuk mengunjungi Venesia 'palsu' versi negeri tirai bambu itu, namun perasaan tersebut seakan memudar begitu mereka sampai.
"Itu benar-benar mati. Itu sunyi. Semuanya tertutup. Ada banyak bangunan. Ada semua bangunan ini di mana-mana, tapi sepertinya tidak ada yang benar-benar digunakan," katanya.
“Saya rasa agak ngeri ketika mereka melakukan hal-hal seperti ini dan berusaha membuatnya terlihat Eropa karena, pada akhirnya, Anda tahu bahwa pada dasarnya itu palsu dan sulit untuk terlalu bersemangat tentang hal itu. Palsu itu lebih buruk dari versi aslinya," ketus vlogger tersebut.
(Foto: YouTube/Chopsticks And Trains)
'Little Venice' di China ini pertama kali dibuka untuk umum pada tahun 2015 dan terdiri dari kanal buatan sepanjang 4 kilometer. Hal ini diharapkan dapat mengurangi polusi udara yang disebabkan arus lalu lintas yang amat padat.
Selain itu, traveler itu juga menunjukkan bagaimana sebagian kanal terlihat kering dan tersiram lumpur di tempat lainnya.
Bangunan mengah yang ada di sana pun dibiarkan terbengkalai dengan kabel dan pipa yang bergantungan. Belum lagi tanaman-tanaman yang merambat di dinding bangunan yang nampai sudah membusuk. Kondisi tersebut menambah kesan angker pada Venesia palsu ini.
(Rizka Diputra)