TUBERKULOSIS atau TB menjadi salah satu tantangan kesehatan yang dihadapi masyarakat di Kota Surabaya. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Surabaya, per 2023 diestimasikan terdapat lebih dari 10.000 kasus TB yang terjadi di Kota Surabaya. Lebih dari 8.800 diantaranya sudah tertangani oleh Dinas Kesehatan Kota Surabaya.
Secara nasional, Kementerian Kesehatan juga mencatat kasus TB di Indonesia terjadi sebanyak 301 insiden per 100.000 penduduk dengan angka kematian sebesar 34 kasus per 100.000 penduduk. Hal ini lantas menjadikan Indonesia sebagai negara penyumbang kasus TB terbesar kedua setelah India.
Penyakit yang kebanyakan menyerang organ paru ini dikenal sebagai penyebab utama kematian akibat penyakit infeksi di dunia. Dalam program pemerintah terkait target percepatan eliminasi Tuberkulosis 2030, Dinas Kesehatan Kota Surabaya bersama ERHA Ultimate menyelenggarakan family gathering untuk ratusan penderita TBC di Taman Flora, Kota Surabaya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Nanik Sukristina S.KM, M.Kes mengatakan acara family gathering itu untuk memberikan edukasi langsung bagi masyarakat terkait pentingnya kedisiplinan dalam mengonsumsi obat TB dan cara pencegahannya.
“Pada awal 2024 ini Dinas Kesehatan Kota Surabaya, sudah melakukan pemeriksaan atau screening TB secara massal kepada 273.000 masyarakat di Kota Surabaya. Kami berkolaborasi dengan mitra-mitra strategis Dinas Kesehatan untuk mempermudah menemukan penderita TB tersebut,” ujar Nanik.
Menurut Nanik, partisipasi aktif, dari komunitas pendamping, peran serta puskesmas tentunya menjadi ujung tombak dalam upaya mengeleminasi tuberkulosis di Kota Surabaya. Sebab banyak sekali pasien, yang sampai pada saat ini masih malu untuk membuka diri jika mereka terdiagnosa penyakit TB.
“Dan itu menjadi hal yang menyulitkan bagi kami untuk menjangkau mereka. Jadi acara family gathering ini sebagai bentuk membantu menguatkan mereka, memberikan informasi lanjutan dan juga melakukan hipnotherapi kepada para pasien agar memiliki sugesti untuk tak lupa meminum obat penyembuhan TB yang kami berikan melalui puskesmas,” tuturnya