Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Agen BRILink Dekat Pasar Potensial Jaring Nasabah, Aang Cell di Tanjung Priok Membuktikannya

Tuty Ocktaviany , Jurnalis-Senin, 29 April 2024 |00:16 WIB
Agen BRILink Dekat Pasar Potensial Jaring Nasabah, Aang Cell di Tanjung Priok Membuktikannya
Aang Junaidy pemilik Agen BRILink Aang Cell sukses menjaring banyak nasabah karena lokasinya dekat pasar. (Foto: Tuty Ocktaviany/Okezone.com)
A
A
A

PENENTUAN lokasi yang strategi menjadi salah satu kunci sukses dari Agen BRILink. Aang Cell sukses menjaring banyak nasabah karena lokasinya berada di dekat pasar.

Aang Cell sukses menjadi Agen BRILink selama delapan tahun sejak 2015. Aang Junaidy selaku pemilik Agen BRILink bersyukur atas pencapaiannya sekarang.

“Pastinya tempat menentukan. Lokasi di depan, dekat pasar jadi terjaring semua. Semua segmen masuk semua. Pelanggan baru juga masuk. Termasuk orang-orang yang lewat tidak sengaja mencari. Posisi Agen BRILink memang perlu mendekati konsumen,” tutur Aang Junaidy kepada Okezone.com di kediamannya, Kampung Bahari 5 Nomor 6, RT 01/09, Tanjung Priok, Jakarta Utara, belum lama ini.

Agen BRILink
Aang Junaidy sukses menjadi Agen BRILink. (Foto: Tuty Ocktaviany)

Menurut Aang, lokasi Agen BRILink dekat pasar memudahkan untuk promo.

“Promo tidak terlalu repot kalau kita di depan. Kalau di dalam ini, kita perlu banyak promo. Media sosial, spanduk. Orang juga cenderung malas. Walaupun jaraknya 10 meter, mereka carinya yang gampang-gampang. Tidak perlu turun dari motor,” ucap suami dari Fitri Nurjanah ini.

Menurut Aang, orang-orang yang belanja di pasar juga menjadi nasabahnya. Termasuk orang pelabuhan.

“Di sini juga dekat Unit BRI. Tapi mereka memilih ke sini untuk setor dan tarik uang. Mereka lebih suka transaksi kecil dan malas masuk parkir. Selain itu, harus jalan lagi 10 meter, harus ngantre dua atau tiga nomor nomor walaupun tidak lama, tapi lebih baik bayar Rp5.000 ke saya,” ucapnya.

Menurut Aang, biasanya orang ke Unit BRI kalau transaksinya besar. “Orang kalau mau ke bank harus rapi. Di sini hanya pakai kaus, orang jadi transaksi. Orang malas ke tempat ber-AC,” kata Aang.

Selain lokasi di dekat pasar, Aang juga membuka Agen BRILink di rumahnya. Itu sebagai antisipasi kalau sudah tutup, biasanya nasabah suka ketok pintu rumah. Mereka biasanya yang urgent ingin melakukan transaksi.

Aang Cell memang sangat diuntungkan dengan lokasi yang strategis. “Kebetulan orang pasarnya sudah familiar sama kita. Kebanyakan memang mayoritas orang kita, orang sekampung. Saya juga orang sini. Ya, sudah dapat chemistry sama orang pasar,” katanya.

Menurut Aang, ada nilai plusnya di lokasi itu karena bisa mendapatkan pelanggan baru. “Orang lalu lalang di situ banyak, jalan kaki dan motor. Semua konsumen dapat ke kita. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) kebanyakan transfer ke kita. Abang-abang gorengan,” ucapnya.

Sejauh ini Agen BRILink Aang Cell sudah mendapatkan nasabah loyal. “Tanya ke orang terminal Tanjung Priok, kalau transfer ke mana. Pasti ke Aang. Ojek-ojek pangkalan, penjual mie ayam, pasti ke saya,” ucapnya.

Lantaran lokasi dekat keramaian, Aang mengaku tetap menjaga keamanan agar terhindar dari modus penipuan dan lainnya.

“Kalau sudah dapat Rp10 juta, uangnya dibawa ke rumah. Taruh ke kamar. Rumah kan nggak jauh dari situ. Kita harus jaga-jaga. Kita antisipasi juga. Mudah-mudahan jangan kena kejahatan,” katanya.

Menurut Aang, orang di Tanjung Priok tidak terlalu cuek. Orang kata sarang macan, tapi saling tolong menolong. “Kami juga memakai alat proteksi dengan memasang CCTV,” ucapnya.

Berkat kesuksesannya, Aang sudah bisa memperkerjakan orang sekitar. Karyawannya sudah ada empat orang.

Selama menjalankan usaha BRILink, Aang juga all out dalam melayani nasabah.

“Apa saja pertanyaan nasabah, kita layani. Melebihi costumer service BRI. Penuh kesabaran yang tiada batasnya. Saya banyak waktu menjelaskan untuk orang menengah ke bawah,” ucapnya.

Komitmen dari Agen BRILink Aang Cell ketika ada kendala, harus dituntaskan. “Harus pelan-pelan menjelaskan ke nasabah. Apalagi soal penipuan. Ibu-ibu yang sering kena, diiming-imingi hadiah. Katanya mau ditransfer uang besar, tapi nasabah harus transfer dulu. Saya jelaskan, mereka ada yang ngeyel. Baru mereka mengerti,” ucap Aang yang pernah menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Johor, Malaysia.

Aang mengaku, selama ini dirinya sering membantu mencegah penipuan. “Kalau nasabah asal kasih nomor saja. Saya interviu singkat. Saya lihat chat-chat dari penipu dan itu sering terjadi. Kita senang membantu, tidak semata semata untuk mencari keuntungan,” kata Aang.

Aang juga berusaha menjaga dari modus peredaran uang palsu. Dia pun mempunyai alat berupa lampu untuk mendeteksi uang asli atau palsu.

“Yang ketahuan juga lebih banyak. Saya bilang, ‘Pak, ini uangnya diduga palsu. Ada uang lainnya nggak.’ Yang jadi patokan nomor seri uang,” ucapnya yang menilai nasabah perlente rapi, dicurigai.

Dengan eksis menjadi Agen BRILink selama delapan tahun, Aang berniat membuka cabang lain.

“Di pasar, di daerah mana saja. Saya mencari yang dekat sama pasar. Baik itu di Jakarta atau tempat lain,” katanya.

Aang pun berterima kasih bisa kerja sama saling menguntungkan dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI.

“Bisa terus bermitra menjadi Agen BRILink, kerja sama saling menguntungkan,” ucapnya.

Saat ini, usaha Agen BRILink Aang Cell tumbuh pesat. Bahkan usaha utamanya jualan HP, pulsa dan aksesori kalah dengan transaksi BRILink.

“Sehari saya bisa dapatkan 200-300 transaksi. Sebulan 5.000-8.000 transaksi. Ketika 2018, saya dapat hadiah umrah dari BRI. Saya senang dan bahagia karena masih jadi Agen BRILink baru bisa dapat umrah. Waktu itu transaksi di saya, sekitar 4.000an dan masih belum banyak kompetitor,” kata Aang.

Cara Agen BRILink Terhindar Penipuan

Jumlah Agen BRILink di wilayah BRI Kantor Cabang (KC) Jakarta Tanjung Priok, terus bertumbuh. Target jumlah Agen BRILink hingga Desember 2024 sebanyak 2.894 agen.

“Berdasarkan data 28 Maret 2024, tercatat sebanyak 2.230 Agen BRILink di KC Jakarta Tanjung Priok. Kami menargetkan hingga Desember 2024, sebanyak 2.894 Agen BRILink. Ada target 664 Agen BRILink yang harus dicapai,” ucap Pimpinan Cabang BRI Kantor Cabang Jakarta Tanjung Priok Bayu Adityo kepada Okezone.com di kantornya, Jalan Yos Sudarso No 1, Jakarta Utara, belum lama ini.

Pimca Tanjung Priok
Pimpinan Cabang BRI KC Jakarta Tanjung Priok Bayu Adityo. (Foto: Tuty Ocktaviany)

ayu memperinci jumlah Agen BRILink di KC Jakarta Tanjung Priok, berdasarkan data 28 Maret 2024. Untuk KC Jakarta Tanjung Priok sebanyak 19 agen, Unit Cakung sebanyak 93 agen, lalu Unit Cilincing ada 123 agen dan Unit Gading Mandiri sebanyak 119 agen.

Sementara itu, kata Bayu, Unit Kali Baru ada 124 agen, kemudian Unit Kebon Bawang sebanyak 199 agen. Sementara untuk Unit Koja ada 190 agen, Unit Kramat Jaya sebanyak 122 agen dan Unit Lagoa ada 146 agen.

Adapun Unit Marunda sebanyak 151 agen, Unit Plumpang ada 126 agen, Unit Rorotan sebanyak 101 agen, Unit Semper Sukapura ada 109 agen, Unit Sunter Hijau sebanyak 150 agen, dan Unit Sunter Podomoro sebanyak 37 agen. Sementara untuk Unit Tongkol ada 185 agen, Unit Vila Gading Permai ada 66 agen dan Unit Warakas ada 158 agen. 

“Agen BRILink yang paling sedikit di Unit Sunter Podomoro karena wilayahnya dihuni orang-orang elit. Tingkat literasi keuangan di sana sangat baik, sudah mengenal mobile banking,” ucap Bayu.

Sekalipun berada di wilayah elit, kata Bayu, bukan berarti Agen BRILink ditiadakan. Pasalnya, pasti ada pinggiran di daerah elit dan punya potensi pasar.

“Setiap rumah elit, sering kali punya Asisten Rumah Tangga (ART). Rata-rata berasal dari daerah dan tidak punya mobile banking. Sehingga tetap ada peluang untuk Agen BRILink,” kata Bayu.

Dengan banyaknya Agen BRILink saat ini, kata Bayu, pihaknya terus melakukan edukasi dan pendampingan. Terutama soal keamanan bagi Agen BRILink.

“Agen BRILink yang melebihi transaksi normal hariannya dia, bisa setor ke unit atau mesin setor tunai. Yang dia pegang, operasional hari ini. Mereka yang tahu kapasitasnya,” kata Bayu.

Dia menyarankan, Agen BRILink jangan pegang banyak uang cash. Hal itu untuk menjaga keamanan, karena minset orang uangnya besar.

“Kalau ada biaya, bisa pasang kamera CCTV untuk pengamanan. Untuk antisipasi juga dari Agen BRILink,” ucapnya.

Terkait jam kerja Agen BRILink, kata Bayu, tidak ada ketentuan. Menurutnya, masing-masing Agen BRILink lebih tahu kondisi di lapangan.

“Ketika ada kedala teknis, Agen BRILink bisa melapor ke petugas BRI. Misalnya transaksi gantung tanggal sekian, biasanya dilaporin. Kami akan tindaklanjuti. Termasuk jika ada kendala pada mesin Electronic Data Center (EDC) mereka,” katanya.

Menurut Bayu, kehadiran Agen BRILink di tengah masyarakat semakin meningkatkan iklusi keuangan.

“Posisi Agen BRILink itu perpanjangan tangan dari BRI Unit. Nasabah tidak perlu datang ke kantor BRI lagi, tetapi bisa datang ke Agen BRILink,” katanya.

Dengan datang ke Agen BRILink, kata Bayu, nasabah tidak perlu antre seperti di bank.

“Kalau ke bank, orang suka mikir bersihnya. Itu terjadi bagi mereka yang kerja di pasar. Mereka kan apa adanya. Kalau harus mandi dulu, ribet. Jadi, mereka memilih ke agen aja,” ucapnya.

Menurut Bayu, konsep dari Agen BRILink itu mendekatkan ke konsumen sehingga mudah dijangkau.

“Terutama masyarakat yang jauh dari ATM dan kantor BRI, tentu lebih memilih ke Agen BRILink. Belum lagi, mereka harus mengeluarkan ongkos bensin dan parkir,” katanya.

Masyarakat yang menjadi Agen BRILink bisa juga mendapatkan keuntungan. Mereka bisa menikmati fee dari profesi ini. 

“Satu orang bisa lebih dari satu kali melakukan transaksi. Bisa melakukan pembayaran pulsa, listrik, dan lainnya. Bisa transfer dan tarik tunai,” ucapnya. 

Semakin banyak transaksi dari nasabah, tentu keuntungan yang didapatkan oleh Agen BRILink akan menyesuaikan. Inilah tantangan bagi para Agen BRILink untuk menggaet nasabah sebanyak-banyaknya. 

“Agen BRILink yang sukses biasanya sudah dipercaya oleh masyarakat sekitar,” katanya.

(Tuty Ocktaviany)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement