TIDAK semata untuk mendapatkan keuntungan dengan menjadi Agen BRILink. Ahmad Abdullah juga ikut menekan berbagai modus penipuan. Caranya, dia selalu fokus dalam melayani nasabah.
Ahmad Abdullah sudah lima tahun menjadi Agen BRILink. Dia pun menceritakan awal mulanya menjadi Agen BRILink dari 2019.
Sebelum menjadi Agen BRILink, pria yang akrab disapa Abdullah ini, menjalankan bisnis sembako. Dia meneruskan usaha yang sudah dirintis oleh orangtuanya dari 2000.
“Awalnya nggak ada niat saat ditawari pihak BRI. Saya menolak karena modalnya tidak ada. Lalu, saya dimudahkan bisa dapat modal tambahan dari bantuan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI,” kata Ahmad Abdullah kepada Okezone.com di lokasi usahanya, Agen BRILink Toko Abdullah, Jalan Bendungan Melayu, Nomor 53, RT 005/RW 001, Rawabadak, Koja, Jakarta Utara, belum lama ini.
Abdullah mengaku mendapatkan modal KUR BRI sebanyak Rp20 juta. Dia mengaku sangat senang karena tidak ada kendala saat mengajukan KUR.
“Saat pinjam KUR, sangat dimudahkan sekali. Saya sampai habis limit pinjaman KUR sebanyak Rp100 juta. Setelah pinjaman KUR Rp20 juta lunas, saya pinjam lagi Rp50 juta dan terakhir Rp30 juta,” ucap suami dari Siti Nanik Ferawati ini.
Dengan mendapatkan pinjaman KUR, Abdullah merasakan banyak banyak. Dia mendapatkan tambahan modal, apalagi bunga untuk pinjaman KUR juga kecil.
“Saya siap jadi Agen BRILink karena ada modal dan ada potensinya juga,” katanya.
Di awal menjadi Agen BRILink, Abdullah mendapatkan banyak tantangan. Menurutnya, banyak nasabah yang ketika itu belum tahu soal BRILink.
“Awalnya penuh perjuangan. Orang masih takut dan ragu. Waktu itu masih terbatas jumlah Agen BRILink. Tidak seperti sekarang. Nasabah masih suka nanya, ‘Benar nggak sih, sampai nggak uangnya,’” katanya.
Lalu, dia berinisiatif datang ke pasar untuk memperkenalkan layanan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI lewat Agen BRILink yang dijalaninya. Beruntung tempatnya usahanya adalah milik sendiri, sehingga orang mudah percaya.
“Saya ada enam bulan meyakinkan orang. Banyak dari mereka yang transfer uang. Awalnya dari Rp2 juta, kini sudah puluhan juta,” katanya.
Menurut Abdulllah, modal kepercayaan sangat penting bagi Agen BRILink. Dari awal dengan jumlah nasabah masih sedikit, lama-lama mendapatkan banyak nasabah.
“Lima tahun kemudian, modal sudah sangat besar. Saya tidak menolak transaksi berapa pun. Sudah bisa taruh saldo Rp200 juta. Kebanyakan nasabah saat ini transfer dan tarik uang. Kalau sudah akhir bulan, mereka bayar setoran, listrik, dan lainnya,” kata Abdullah yang menjalankan usaha Agen BRILink setiap hari hingga pukul 22.00 WIB.
Abdullah pun kini merasakan betul manfaatnya menjadi Agen BRILink.
“Saya jadi dikenal banyak masyarakat. Penghasilan juga bertambah, bisa mendapatkan 100 transaksi setiap hari. Saya juga semakin tahu terkait pengetahuan digital,” ucapnya.
Setelah menjadi Agen BRILink, kata Abdullah, orang pun banyak mengenal dia dan sang istri. “Anak sempat heran ketika ikut ibunya ke pasar, ternyata banyak yang kenal. Banyak penjual di pasar yang menjadi nasabah Agen BRILink saya,” ucapnya.
Selama lima tahun menjadi mitra BRI, Abdullah sekaligus bisa membantu masyarakat terhindar dari modus penipuan. Pasalnya, tidak sedikit dari masyarakat yang kena penipuan online.
“Ada yang seperti kena hipnotis, diminta transfer oleh penipu. Saya curiga dan minta hanphonenya dimatikan dahulu. Saya minta dia minum dan mengatakan dia kena tipu,” ucapnya.
Abdullah selalu mengingatkan kepada nasabahnya untuk selalu hati-hati. Pasalnya, penipuan sangat dekat dengan masyarakat.
Sementara untuk menjaga dari peredaran uang palsu, Abdullah membeli mesin khusus. Dia mengaku awal mula menjadi Agen BRILink sempat menerima uang palsu.
“Saya sampai punya beberapa lembar uang palsu. Rasanya gimana, sampai kena tipu. Makanya saya langsung beli mesin pendeteksi uang,” katanya.
Dengan begitu, Abdullah tidak ragu lagi mengatakan ke nasabahnya jika menerima uang palsu. Dia konfirmasi ke nasabah dan minta ganti uang yang lain.
“Kunci sukses Agen BRILink memang di pelayanan. Harus sabar melayani masyarakat. Kadang hati lagi dongkol, ada saja ketemu nasabah yang ngeselin. Apalagi saat toko ramai. Tapi saya berusaha untuk tetap fokus melayani,” katanya.
Kalau tidak fokus, kata Abdullah, bisa nanti salah transaksi. “Kalau lebih angka nolnya saat transaksi, bisa berubah angkanya juga. Memang harus hati-hati,” ujarnya.
Ketika ramai jaga seorang diri, Abdullah juga fokus melayani nasabah yang di depan. Dia ingin kosentrasi karena bisa disalahgunakan oleh nasabah yang tidak punya itikad baik.
Seiring waktu berjalan, Abdullah mengaku ingin terus mengembangkan usahanya. Dia belum ada niat ingin membuka cabang Agen BRILink. “Kalau buka cabang, belum. Ngeri kalau yang jaga tidak keluarga sendiri,” ucapnya.
BRI KC Jakarta Tanjung Priok Kejar Target 664 Agen BRILink
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus mendorong jumlah Agen BRILink bertambah terus, termasuk di BRI Kantor Cabang (KC) Jakarta Tanjung Priok. Pasalnya, syarat menjadi Agen BRILink juga mudah. Belum lagi manfaat yang didapatkan.
Menurut Pimpinan Cabang BRI KC Jakarta Tanjung Priok Bayu Adityo, tercatat sebanyak 2.230 Agen BRILink, berdasarkan data 28 Maret 2024.
“Kami menargetkan hingga Desember 2024, sebanyak 2.894 Agen BRILink. Ada target 664 Agen BRILink yang harus dicapai,” ucap Bayu Adityo kepada Okezone.com di kantornya, Jalan Yos Sudarso No 1, Jakarta Utara, baru-baru ini.

Bayu memperinci jumlah Agen BRILink di KC Jakarta Tanjung Priok, berdasarkan data 28 Maret 2024. Untuk KC Jakarta Tanjung Priok sebanyak 19 agen, Unit Cakung sebanyak 93 agen, lalu Unit Cilincing ada 123 agen dan Unit Gading Mandiri sebanyak 119 agen.
Sementara itu, kata Bayu, Unit Kali Baru ada 124 agen, kemudian Unit Kebon Bawang sebanyak 199 agen. Sementara untuk Unit Koja ada 190 agen, Unit Kramat Jaya sebanyak 122 agen dan Unit Lagoa ada 146 agen.
Adapun Unit Marunda sebanyak 151 agen, Unit Plumpang ada 126 agen, Unit Rorotan sebanyak 101 agen, Unit Semper Sukapura ada 109 agen, Unit Sunter Hijau sebanyak 150 agen, dan Unit Sunter Podomoro sebanyak 37 agen. Sementara untuk Unit Tongkol ada 185 agen, Unit Vila Gading Permai ada 66 agen dan Unit Warakas ada 158 agen.
Menurut Bayu, kehadiran Agen BRILink di tengah masyarakat semakin meningkatkan iklusi keuangan.
“Posisi Agen BRILink itu perpanjangan tangan dari BRI Unit. Nasabah tidak perlu datang ke kantor BRI lagi, tetapi bisa datang ke Agen BRILink,” katanya.
Dengan datang ke Agen BRILink, kata Bayu, nasabah tidak perlu antre seperti di bank.
“Kalau ke bank, orang suka mikir bersihnya. Itu terjadi bagi mereka yang kerja di pasar. Mereka kan apa adanya. Kalau harus mandi dulu, ribet. Jadi, mereka memilih ke agen aja,” ucapnya.
Menurut Bayu, konsep dari Agen BRILink itu mendekatkan ke konsumen sehingga mudah dijangkau.
“Terutama masyarakat yang jauh dari ATM dan kantor BRI, tentu lebih memilih ke Agen BRILink. Belum lagi, mereka harus mengeluarkan ongkos bensin dan parkir,” katanya.
Masyarakat yang menjadi Agen BRILink bisa juga mendapatkan keuntungan. Mereka bisa menikmati fee dari profesi ini.
“Satu orang bisa lebih dari satu kali melakukan transaksi. Bisa melakukan pembayaran pulsa, listrik, dan lainnya. Bisa transfer dan tarik tunai,” ucapnya.
Semakin banyak transaksi dari nasabah, tentu keuntungan yang didapatkan oleh Agen BRILink akan menyesuaikan. Inilah tantangan bagi para Agen BRILink untuk menggaet nasabah sebanyak-banyaknya.
“Agen BRILink yang sukses biasanya sudah dipercaya oleh masyarakat sekitar,” katanya.
Syarat Agen BRILink
Terkait syarat menjadi Agen BRILink, berikut ini panduannya, seperti Okezone.com kutip dari laman resmi Bank BRI.
1. Belum menjadi agen dari bank penyelenggara Laku Pandai
2. Memiliki surat keterangan legalitas usaha (sekurang-kurangnya dari perangkat desa) atau SK pengangkatan pegawai tetap atau SK pensiunan
3. Memiliki sumber penghasilan dari kegiatan usaha dan atau kegiatan tetap lainnya minimal dua tahun
4. Memiliki rekening simpanan berkartu di Bank BRI, menyetor uang jaminan sebesar Rp3 juta dan saldo tersebut diblokir selama menjadi agen
5. Memiliki rekening pinjaman di Bank BRI (tanpa harus menyetor uang jaminan) dengan kolektibilitas lancar selama enam bulan terakhir.
6. Pengajuan agen dapat berbentuk perseorangan atau instansi berbadan hukum.
Lantas, bagaimana prosesnya menjadi agen BRILink?
1. Kelengkapan identitas
2. Menjadi nasabah BRI
3. Melengkapi surat izin usaha
4. Pengisian formulir dan proses berkas di uker BRI
5. Proses instalasi perangkat agen BRILink
6. Agen siap melayani.
(Tuty Ocktaviany)