Menurut dr Trisna, menghadapi anak yang tantrum memang perlu kesabaran yang lebih. Jadi orangtua harus berikan waktu kepada anak meluapkan emosinya. Setelah emosinya sudah menurun baru diberi pengertian.
“Ibu atau ayah bisa kasih tahu kalau misalnya mainan itu tidak cocok dengan usia si kecil. Kemudian bisa kasih pilihan untuk mainan lain,” katanya.
Dokter Trisna menambahkan cara ini harus dilakukan secara konsisten agar anak bisa mengontrol emosinya. Sebab terkadang nenek atau kakeknya tidak tega yang justru memberikan apapun yang diinginkan oleh si anak ketika tantrum.
“Nantinya si anak akan memakai metode itu, oh kalau cara minta mainan harus nangis dulu, pasti nenek tidak tega,” ujarnya.
(Leonardus Selwyn)