Minum Air Putih Dingin Perberat Kinerja Ginjal, Mitos atau Fakta?
MENGONSUMSI air dingin tentu sangat menyegarkan. Terlebih jika mengonsumsinya di kala cuaca terik. Meski demikian, air dingin seringkali diasumsikan sebagai salah satu hal yang bisa membahayakan kesehatan tubuh.
Tak jarang mereka yang gemar minum air putih dingin ditakutkan dengan rumor mengenai kerusakan ginjal. Padahal banyak orang yang lebih tertarik mengkonsumsi air putih dalam kondisi dingin.
Mendengar rumor-rumor tersebut membuat mereka yang tak suka minum air putih, selain dalam kondisi dingin, menjadi enggan untuk mencukupi kebutuhan cairannya.
Lantas, benarkah minum air putih dingin dapat membahayakan kesehatan, khususnya ginjal?
Certified health coach, dr. Dion Haryadi, PN1, CHC, AIFO-K menjelaskan bahwa air putih yang dikonsumsi dalam kondisi dingin maupun hangat, suhunya akan menyesuaikan jika sudah mencapai lambung.
“Jadi sebenarnya air yang diminum berapapun suhunya itu ketika mencapai lambung, maka akan menyesuaikan dengan keadaan lambung kita,” kata dr. Dion dikutip dari akun Instagram @dionharyadi, Jumat (19/4/2024).
Dokter Dion mengungkap bahwa kondisi suhu air dingin maupun hangat yang masih dalam batas wajar, tetap aman untuk dikonsumsi setiap harinya. Kecuali air tersebut memiliki suhu panas atau dingin yang ekstrim, hal ini bisa melukai tenggorokan.
“Kecuali Anda meminum air dengan suhu 100 derajat celcius ya itu berpotensi melukai tenggorokan. Tapi kalo misalnya masih dalam tahap wajar, mau itu hangat maupun dingin itu suhunya akan disesuaikan di dalam tubuh,” ujarnya.
Sehingga rumor mengenai air putih dingin bisa memperberat kinerja ginjal dan berdampak pada kesehatan tubuh menjadi salah satu mitos kesehatan yang masih sering beredar.
“Ini juga tidak memperberat kerja ginjal atau merusak tubuh manusia. Makanya konten-konten yang bilang minum air es itu berbahaya itu ga benar,” kata dr. Dion.
