KEBIASAAN buruk dan mematikan seperti merokok, sayangnya memang sudah menjadi bagian dari kebiasaan sebagian masyarakat Indonesia. Meski dampak buruknya sangat besar bagi kesehatan, tapi masih banyak orang yang kecanduan dan sulit untuk memberhentikan kebiasaan merokok.
Terlebih bagi para perokok yang tinggal bersama dengan anak-anak dan ibu hamil. Efek samping yang dirasakan bukan hanya pada dirinya sendiri, melainkan juga bisa berdampak pada anggota keluarga yang tinggal bersama mereka. Salah satunya untuk tumbuh kembang kesehatan fisik anak, termasuk terkait stunting di dalamnya.
BACA JUGA:
Dokter Spesialis Anak, dr. Ardi Santoso menjelaskan, ada berbagai penelitian yang menunjukan adanya hubungan antara merokok dengan peningkatan risiko stunting pada anak.
“Jadi menurut penelitian, ternyata ada hubungannya. Jadi kalau keluarga itu ada yang merokok, akan meningkatkan risiko stunting pada anak,” jelas dr. Ardi dikutip dari akun Instagram pribadinya @ardisantoso, Rabu (27/3/2024)
Lebih lanjut dr. Ardi menjelaskan, bahwa anak-anak yang terpapar asap rokok sejak di dalam kandungan mau pun setelah ia lahir, maka risiko stunting yang dialaminya akan semakin tinggi.
Tak cuma itu, si kecil juga bisa mengalami berat badan yang kurang hingga sulit menambahkan berat badannya.
“Hal ini juga berdampak negatif pada anak. Paparan rokok sejak dalam kandungan, sampai setelah di dalam kandungan pun itu akan meningkatkan risiko berat badan anak kurang, stunting, dan kurus pada anak,” jelasnya panjang lebar.
Lebih lanjut dr. Ardi mengungkap apabila anak tersebut memiliki orangtua yang perokok, maka efek kurang gizi yang dialami juga terjadi dari faktor finansial ekonomi, lantaran biaya untuk memenuhi kebutuhan gizi anak dialihkan untuk membeli rokok sehari-hari.
“Jadi kalau orangtuanya merokok, risikonya anak itu akan mengalami kurang gizi, berat badan seret, karena uangnya juga habis untuk beli rokok,” ujar dr. Ardi.
Bahkan anak-anak yang terpapar asap rokok selama 3 jam dalam sehari, maka risiko stuntingnya akan lebih besar dan lebih meningkat. Oleh karenanya, para orangtua sebaiknya berhenti untuk merokok, demi kesehatan diri sendiri dan juga kesehatan sang buah hati.
“Jadi stuntingnya akan meningkat, kurang gizinya akan meningkat. Ingat setiap anak yang terpapar, paling tidak 3 jam dalam sehari, itu akan meningkatkan risiko stunting pada anak,” tegasnya.
(Rizky Pradita Ananda)