MEDIA sosial tengah diramaikan dengan berita keguguran yang dialami komika Kiky Saputri. Kondisi tersebut membuat Kiky menyesal dan sempat terpukul saat mengetahui kista yang melapisi ovariumnya membuat janinnya tidak lagi berkembang.
Bagi sebagian kasus keguguran juga bisa disebabkan karena gaya hidup dan kelainan kromosom yang membuat bayi tidak berkembang secara normal.
Oleh karenanya, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang juga seorang Dokter Kandungan Konsultan Fertilitas-Endokrinologi Reproduksi, Dr. (H.C.) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) mengimbau para wanita untuk mempersiapkan diri sebelum merencanakan kehamilan.
Dokter Hasto menjelaskan bahwa kehamilan di usia terlalu muda maupun terlalu tua tidak disarankan. Sebab kondisi ini rentan terjadi keguguran dan juga bisa membahayakan sang ibu.
“Imbauan saya kepada ibu hamil, sejak sebelum hamil dipersiapkan. Jangan hamil terlalu muda seperti kurang dari 20 tahun. Tapi jangan juga terlalu tua, lebih dari 35 tahun,” tutur dr. Hasto kepada MNC Portal Indonesia melalui pesan singkat, Selasa (19/3/2024).
Tak cuma itu, dia pun menyarankan bahwa jarak kehamilannya pun juga harus diperhatikan. Jangan sampai terlalu sering hamil dan jarak antara satu anak ke yang lainnya sangat pendek.

“Jangan terlalu sering dalam jarak kurang dari tiga Tahun dan jangan terlalu banyak,” ujarnya.
Menurut dr. Hasto, terdapat beberapa syarat yang harus diperhatikan sebelum merencanakan kehamilan seperti memeriksakan kesehatan darah dan fisik. Selain itu, wanita yang mengalami kekurangan asam folat anemia, dan juga vitamin D harus mencukupinya terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk hamil.
“Sebelum hamil lebih baik periksa darah dan fisik. Bagi yang terlalu kurus dengan ciri lingkar lengan kurang dari 23.5 cm, tidak sehat, juga yang defisiensi asam folat dan vitamin D, serta anemia, semua diatasi dulu sebelum hamil,” kata dr. Hasto.
Khusus untuk wanita yang sempat mengalami keguguran, alangkah lebih baiknya untuk melakukan pemeriksaan TORCH untuk mencegah komplikasi atau penyakit lainnya pada janin dalam kehamilan selanjutnya.