BELAKANGAN ini vape alias rokok elektrik kembali ramai diperbincangkan karena dampak negatifnya bagi kesehatan. Ternyata dampaknya tidak jauh berbeda dengan rokok konvensional.
Berbagai kasus atau gangguan kesehatan akibat dampak vape lantas mematahkan anggapan bahwa vape lebih baik atau lebih sehat dari rokok konvensional. Salah satunya, seperti kasus yang dialami Permesta Dhyaz, putri food vlogger Farida Nurhan.
Dia baru-baru ini viral karena membagikan pengalaman buruknya akibat sering nge-vape melalui akun media sosialnya. Melalui unggahan di akun TikToknya, @Permestadhyaz, perempuan yang akrab disapa Dhyaz itu mengaku dia baru mengetahui bahwa Vape ternyata tidak lebih aman dari rokok konvensional.
“Asli aku baru tahu kalau ternyata vape sama pod itu lebih bahaya daripada rokok,” ujar Permesta Dhyaz, dikutip dari akun Tiktoknya, @permestadhyaz Kamis, (7/3/2024).
Ibu satu anak itu menyebut bahwa dirinya kerap terpapar asap rokok elektrik. Bahkan, saking sukanya pada vape dan pod, Dhyaz mengaku hampir setiap hari menghirup asap beracun tersebut. Imbasnya, Dhyaz mengalami batuk-batuk parah hingga berujung dilarikan ke rumah sakit.
Usut punya usut, dokter mendiagnosanya terkena radang paru-paru akibat sering terpapar asap vape dan pod.
“Aku sampe kena radang paru-paru gara-gara setiap hari hampir pakai rokok elektrik. Batuknya sampe separah ini," tuturnya.
Lantas bagaimana bisa rokok elektrik sampai merusak paru-paru, padahal selama ini dinilai lebih aman karena dianggap memiliki dampak yang kecil?
Dilansir dari laman resmi RSUD Dr. Soetomo, bahan utama rokok elektronik yaitu e-liquid, propylane glycol dapat menyebabkan iritasi pada mukosa saluran napas atas dan bawah. Selain itu bahan perisai (flavoring) kimia yang terdapat di dalam rokok elektronik mengandung diacetyl yang dapat menyebabkan terjadinya respiratory injury.
Perasa pada rokok elektronik terbuat dari cairan dengan bahan diacetyl. Apabila terhirup, zat kimia ini berbahaya untuk tubuh, khususnya paru. Salah satu penyakit yang dapat terjadi karena menghirup diacetyl adalah penyakit bronkiolitis obliterans, atau dikenal sebagai ‘popcorn lung’.