MENTERI Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pemerintah melalui Kemenkes akan berkomitmen penuh dalam mengatasi permasalahan kanker, termasuk kanker pada anak.
Hal itu dilakukan dengan berbagai upaya untuk memastikan penderita mendapat pengobatan dan tindakan secara cepat. Pada kunjungannya ke Rumah Singgah “Rumah Kita”, milik Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) Jakarta, Menkes menyebut ada dua upaya yang akan dilakukan secara bertahap.
Pertama, pemerintah akan menyediakan fasilitas kemoterapi di 514 Kabupaten/Kota dan fasilitas kemoterapi di seluruh Provinsi Indonesia. Dengan begitu, penderita kanker yang berada di wilayah terpencil dapat merasakan bahkan mendapat layanan kanker yang dibutuhkan sesuai dengan keluhannya secara cepat.
BACA JUGA:
“Kami berharap pasien yang berada di luar Jawa tidak perlu jauh-jauh datang (ke Jawa) karena nanti akan ada fasilitas kemoterapi di seluruh Kabupaten/Kota dan fasilitas kemoterapi di seluruh Provinsi,” kata Menkes saat ditemui belum lama ini, di YKAKI, Jakarta Pusat, Sabtu (2/3/2024)
Lebih lanjut upaya kedua yaitu pemerintah memperbanyak opsi terapi kanker pada anak. sehingga Rumah Sakit- Rumah Sakit seperti RS Kanker Dharmais akan bisa melakukan transplantasi sumsum tulang belakang pada anak yang dimulai pada tahun ini.
Jika metode ini berhasil dilakukan, maka Rumah Sakit lainnya yang berada di Indonesia akan diminta untuk menerapkan cara tersebut. Selain itu, RS Kanker Dharmais juga akan melakukan terapi sel CAR T atau CAR T-cell (Chimeric Antigen Receptor T-cell) therapy untuk menangani penyakit kanker darah pada anak.
“Untuk jenis-jenis penyakit yang tarafnya masih bisa di treatment dengan CAR T-cell, maka kita akan treatment juga dengan CAR T-cell supaya derajat kesembuhannya lebih tinggi,” jelas Menkes lagi.
Pada kesempatan yang sama, Menkes Budi menegaskan semua upaya ini tidak bisa hanya dilakukan sendiri oleh Kemenkes. Berbagai upaya yang dilakukan pemerintah membutuhkan dukungan serta bantuan dari berbagai pihak seperti YKAKI.
Maka dari itu, Menkes Budi memberikan apresiasi kepada YKAKI karena dalam membantu pemerintah menyediakan fasilitas hunian sementara bagi pasien dan pendamping yang sedang menjalani pengobatan serta perawatan kanker di Rumah Sakit.
Bahkan ke depannya, pemerintah akan memfasilitasi Rumah Singgah untuk mendapatkan donatur sehingga dapat meringankan beban operasional. Rumah Singgah YKAKI saat ini sudah memiliki cabang di berbagai wilayah di Indonesia. Tidak hanya di Jakarta, YKAKI hadir di Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Riau, Makasar, dan Manado.
“Nanti saya akan mempertemukan para pengelola Rumah Singgah ini dengan donatur-donatur, hubungan dengan pengusaha-pengusaha, coba saja kita temukan siapa yang bisa cocok, siapa tahu bisa bantu,” tuturnya.
“Sehingga bisa benar-benar meringankan beban yang dipekerjakan di Rumah Singgah ini,” tutup Menkes Budi.
(Rizky Pradita Ananda)