Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sederet Tips Menghindari Cekcok Rumah Tangga yang Bisa Berujung Perceraian

Martin Bagya Kertiyasa , Jurnalis-Rabu, 28 Februari 2024 |17:03 WIB
Sederet Tips Menghindari Cekcok Rumah Tangga yang Bisa Berujung Perceraian
Ilustrasi Perceraian. (Foto: Freepik)
A
A
A

KASUS perceraian oleh para artis memang tengah populer dalam beberapa waktu terakhir ini. Penyebabnya pun bermacam-macam, mulai dari perselingkuhan hingga masalah ekonomi.

Meski demikian, satu hal yang pasti adalah perceraian berawal dari sebuah perselisihan. Psikolog keluarga dan pernikahan Yulistin Puspaningrum menekankan pentingnya memenuhi kewajiban perkawinan untuk menghindari konflik yang berujung pada perceraian.

"Kalau kita menikah, kita harus berkomitmen pada pernikahan tersebut. Kalau tidak, akan muncul beberapa masalah dan mungkin ada ketidakcocokan," kata psikolog lulusan Universitas Gadjah Mada itu seperti dilansir dari Antara.

Sebelum memutuskan menikah, memang sangat penting untuk mempelajari serta memahami kepribadian pasangan dan latar belakang keluarganya, agar bisa berusaha meminimalisir potensi konflik. Tapi, setelah menikah pasangan tetap harus melakukan komunikasi untuk memenuhi kebutuhan satu sama lain.

Menurutnya, setidaknya ada lima kebutuhan yang harus dipenuhi untuk menjaga keharmonisan dalam rumah, yaitu waktu, pelayanan, pengakuan, pemberian hadiah dan pelukan.

Yulistin menambahkan bahwa menyentuh atau berpelukan sangat berarti bagi pasangan dan dapat membahagiakan sebuah pernikahan. Sentuhan membuat pasangan merasa dibutuhkan dan dihargai.

Selain itu, katanya, pasangan harus berusaha menciptakan "efek kejutan" agar hubungan tidak menjadi pasif dan monoton.

"Memang benar secara kimiawi, terutama pria, Mungkin bosan kalau tidak ada unsur kejutan. Kalau pas ada apa-apa, tidak pasif, selalu ada yang baru, harus dihadapi, kalau tidak bisa terjadi perceraian," ujarnya.

Dia pun menambahkan, hal ini bisa dilakukan untuk berjaga-jaga jika tujuannya adalah Anda bisa merasakan perasaan tersebut, seperti saat masa pacaran atau di awal pernikahan.

Julistin juga menekankan pentingnya pemahaman pasangan bahwa pernikahan itu sakral dan hubungan suami istri bisa menjadi hal yang sakral karena mengalami "naik turun."

"Pernikahan adalah siklus naik turun. Tapi bagaimana caranya agar ketika kita terjatuh, kita bangkit kembali, apalagi di media sosial? Distraksi bisa menjalar, kalau kita tidak kuat, kita bisa terpuruk,” ujarnya.

(Martin Bagya Kertiyasa)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement