SEORANG fotografer asal Brasil, Sebastiao Salgado, dan pasangannya, Lelia Deluiz Wanick Salgado, telah menunjukkan keberanian dan komitmennya dalam 'menghidupkan' kembali hutan yang 'terdegradasi' akibat penebangan liar (illegal logging).
Menurut laporan dari Organisasi Pangan dan Pertanian PBB, sekitar 129 juta hektare hutan telah hilang sejak tahun 1990, dengan luas yang sama dengan Panama yang hilang setiap tahunnya.
Panama merupakan negara yang terletak di Amerika Tengah dan memiliki luas sebesar 75.417 km persegi.
Mengutip Water Balloon, sekitar 15 persen emisi gas rumah kaca berasal dari deforestasi, dan kerugian habitat bagi spesies tanaman dan hewan yang meningkat setiap hari, situasinya sangat mengkhawatirkan bagi kesehatan planet ini.
Angka-angka ini harus dikurangi secara signifikan, dan pasangan ini telah mengambil langkah konkret untuk melakukan hal itu.
(Foto: Sebastiao Salgado)
Salgado, yang dikenal karena prestasinya dalam fotografi jurnalistik, mengalami kehancuran emosional setelah menyaksikan Genosida Rwanda.
Pengalaman tersebut membawanya kembali ke Brasil, di mana ia menemukan daerah asalnya yang dulunya hutan hujan yang subur, kini tandus, kering kerontang tanpa kehadiran satwa liar.
Bermula dari motivasi istrinya, Leila Deluiz, Salgado memutuskan untuk menghidupkan kembali hutan tersebut pada tahun 1998.
Mereka telah menanam dua juta pohon sebagai upaya untuk memulihkan kembali hutan yang terdegradasi dan memulihkan kehidupan liar yang hilang. Butuh waktu 20 tahun lamanya memulihkan hutan gundul itu menjadi hijau kembali.
Leila adalah orang yang pertama kali memiliki gagasan untuk memulai proyek penanaman kembali pepohonan, seperti dikutip dari Brightvibes.