MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan informasi tentang kebijakan retribusi bagi wisatawan mancanegara (wisman) berkunjung ke Bali (Bali Tax Levy) sebesar Rp150 ribu yang telah berlaku sejak 14 Februari 2024.
Hal itu disampaikannya dalam pertemuan dengan agen perjalanan terbesar di Australia, Flight Centre Travel Group, pada rangkaian kunjungan kerjanya ke Sydney, Australia, Senin, 19 Februari 2024 lalu.
Sandi menjelaskan, penarikan biaya retribusi bagi wisman tersebut bertujuan agar setiap perjalanan wisman berkontribusi nyata dalam melindungi kebudayaan dan lingkungan di Bali seiring dengan prinsip pariwisata kini yang selalu mendukung upaya keberlanjutan lingkungan dan kelestarian budaya.

(Foto: dok. Kemenparekraf)
"Penarikan biaya retribusi diharapkan dapat meningkatkan layanan informasi kepariwisataan budaya Bali, sekaligus membangun infrastruktur dan sarana-prasarana transportasi publik yang berkualitas. Bahkan, aturan retribusi di Bali juga bertujuan untuk menciptakan kebersihan, ketertiban, kenyamanan, dan keamanan selama berwisata di Pulau Dewata," kata Sandi, mengutip laman Kemenparekraf.
Sebelumnya, dalam pertemuan dengan agen perjalanan terbesar di Australia, Flight Centre Travel Group, Sandiaga mengajak para pelaku industri perjalanan (travel agent) di negeri kanguru untuk membuat paket perjalanan wisata ke berbagai destinasi ke Indonesia terutama 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).
"Flight Centre belum memiliki paket ke destinasi lain di luar Bali. Karenanya kami mendorong Flight Centre untuk membuka paket destinasi baru ke 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas," ujar Sandi.
Paket tersebut lanjutnya, bisa dirangkum dalam paket 'Bali Add-On Destination'. Sebuah paket yang menawarkan perjalanan wisata ke Bali sebagai destinasi favorit wisman asal Australia, dirangkai ke destinasi lainnya seperti Lombok, Labuan Bajo, juga Yogyakarta.
Potensi kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan minat kunjungan wisman asal Australia.

Di mana sepanjang tahun 2023 jumlah kunjungan wisatawan Australia ke Indonesia mencapai 1.431.177 kunjungan.
“Kunjungan wisman Australia ini terutama yang sesuai dengan target peningkatan kualitas dan sustainability dari sektor parekraf kita. Mulai dari penyebaran wisman, meningkatnya lama tinggal, juga pengeluaran wisman. Diharapkan akan lebih erat lagi kerja sama antara Indonesia dan Australia,” pungkasnya.
(Rizka Diputra)