Tren Busana Muslim yang Populer di 2024, Bisa Jadi Inspirasi Baju Lebaran Nih
KURANG dari sebulan lagi umat Muslim akan memasuki bulan Ramadan. Tentu saja selain kuliner salah satu yang kerap dicari adalah tren busana Lebaran.
Koleksi kolaborasi fesyen dari dua jenama lokal Buttonscarf (BS) dan Kami, “The Kimmonia Series” menjadi salah satu gambaran tren fesyen 2024 yang dapat dijadikan referensi busana saat Hari Raya Idul Fitri.
Istafiana Candarini, Founder Kami, mengatakan salah satu warna tahun ini adalah warna biru dan peach yang timeless yang dihadirkan Buttonscarf dan Kami di London Fashion Week.
“Biru abadi selalu hadir, tampilan biru peachy dari koleksi kancing bawah kami. Jadi gaya muslim tahun 2024 ini dihadirkan pada koleksi pembuka tahun ini, yaitu koleksi hasil kolaborasi BS dan Kami," kata perempuan yang disapa Irene ini.
Motif pita pun telah menjadi bagian penting dari busana muslim dari tahun ke tahun, tidak terkecuali pada 2024. Motif pita pun terus mendominasi tren busana muslim tahun ini, menambah cita rasa dan feminitas pada busana apa pun. Irene juga mengatakan bahwa ia berencana untuk memasukkan fashion menggunakan perhiasan pita di masa depan.
Menambahkan, CEO Buttonscarf Linda Angrea menjelaskan bahwa peach fuzz menjadi tren tahun ini. Namun koleksi barunya, "The Kimmonia Series", berbeda dan bisa dikenakan dengan berbagai macam busana. Warna kulit tidak hanya mencerahkan penampilan, tapi juga memudahkan untuk dipadukan dengan pakaian lain.
“Kami tidak menggunakan bulu halus warna peach, kami menggunakan warna peach yang lebih baik untuk semua pakaian karena baik untuk kulit. Ketika Anda memadankan, kulit Anda akan menjadi lebih cerah, karena masyarakat di India lebih menyukai produk yang mencerahkan kulitnya,” kata Linda.
Selain itu, warna hitam masih menjadi pilihan utama banyak masyarakat Indonesia. Hitam adalah warna yang liar dan banyak warna menjadikannya pilihan yang aman dan tahan sepanjang musim.
“Terlepas dari tahunnya, syal kancing yang ‘terlaris’ ini warnanya sangat hitam. Mungkin karena warna hitam sering menggantikan warna rambut dan sebagian besar rambut orang Indonesia berwarna hitam. Selain itu, warna hitam juga sangat mudah untuk dibaurkan dan dipadukan,” jelas dia.
(Martin Bagya Kertiyasa)
