MENDEKATI perayaan Natal dan tahun baru 2024, Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi mengatakan persebaran Covid-19 varian JN.1 di Indonesia masih terus bertambah. Tercatat hingga 19 Desember 2023 kasus varian ini disebut telah mencapai 41 kasus.
Dengan mayoritas pasien atau sekitar 39 persen yang terkonfirmasi tidak bergejala, dan 14 pasien lainnya yang bergejala mayoritas mengalami batuk, pilek, dan sakit tenggorokan.
Mengingat cukup banyak pasien positif yang tak bergejala, Menkes Budi mengimbau agar masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan guna untuk memutus rantai penyebaran Covid-19, serta segera melengkapi vaksinasi Covid-19.
“Masyarakat kalau sudah ada gejala, sebaiknya segera tes untuk mengetahui apakah Covid-19 atau flu biasa. Kalau positif Covid-19 tapi tidak bergejala sebaiknya istirahat saja,” kata Menkes Budi, dikutip dari siaran pers resmi Kemenkes, Minggu (24/12/2023)
“Kalau bergejala bisa ke Puskesmas untuk mendapatkan obat,” tambahnya.
Selain pasien tak bergejala, saat ini pasien positif Covid-19 juga ada yang sebagian disertai dengan komorbid seperti Penyakit Jantung Koroner (PJK), diabetes melitus, hipertensi, gangguan pernapasan berat atau Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) hingga gangguan imunologi.
Di sisi lain, Menkes Budi menjelaskan dari 41 kasus yang ditemukan, lima kasus terkonfirmasi pada 6-23 November 2023 dengan rincian dua kasus dari Jakarta Utara, satu kasus dari Jakarta Selatan, satu kasus dari Jakarta Timur, dan satu kasus dari Batam.
Sementara itu, 36 kasus lainnya ditemukan dari pengambilan sampel yang dilakukan pada 1-12 Desember 2023 dengan rincian 29 kasus ditemukan di Jakarta Selatan, dua kasus dari Jakarta Timur, dua kasus dari Jakarta Utara, dan tiga kasus dari Batam.
“Hasil sequence kita terhadap varian JN.1 ini naik, tadinya hanya satu persen di awal November menjadi 19 persen di minggu ketiga November. Lalu di awal Desember ini sudah 43 persen,” pungkas Menkes Budi.
(Rizky Pradita Ananda)