Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kesaksian Juru Kunci Tertua Kota Gaib Saranjana: Mereka Manusia Biasa tapi Tidak Terlihat

Nanda Dwi Cahyani , Jurnalis-Jum'at, 22 Desember 2023 |05:10 WIB
Kesaksian Juru Kunci Tertua Kota Gaib Saranjana: Mereka Manusia Biasa tapi Tidak Terlihat
Nenek Saniah berusia 80 tahun, sang juru kunci tertua kota gaib Saranjana di Kalsel (Foto: YouTube/Burhan Nahrub Channel)
A
A
A

SARANJANA selalu menarik untuk dikulik. Kota gaib dengan peradaban maju yang konon berlokasi di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan itu kerap menjadi buah bibir lantaran banyak orang yang mengalami pengalaman di luar nalar ketika memasukinya.

Banyak cerita yang beredar di masyarakat ikhwal kota ini. Bagi penduduk setempat, eksistensi Saranjana sama sekali tidak terbantahkan.

Kota itu memang diyakini ada, bahkan pernah tercatat dalam peta zaman Hindia Belanda, meski akhirnya hilang dalam peta versi modern saat ini.

Rangkaian kisah mistis terkait kota gaib Saranjana pun tersebar luas, bahkan sampai dibikinkan film layar lebar beberapa waktu lalu.

Bukit Saranjana

Bukit Saranjana (Foto: YouTube/Mif Cungkring)

Banyak cerita pengalaman menarik dari mereka yang konon telah melihat atau memasuki kota ini, meski masih tak sedikit pula orang yang tidak mempercayainya.

Seorang wanita tua yang tinggal di sekitar bukit Saranjana memiliki pengetahuan cukup luas mengenai kota gaib itu. Dialah Nenek Saniah alias Ibu Haji, juru kunci alias kuncen tertua kota gaib Saranjana, di Desa Oka-Oka, Kecamatan Pulau Laut Kepulauan, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.

Wanita berusia 80 tahun itu merupakan salah satu warga lokal yang memiliki pengetahuan luas tentang Kota Saranjana.

Nenek Saniah, Juru Kunci Saranjana

Nenek Saniah, 80 tahun (Foto: YouTube/Burhan Nahrub Channel)

Meski tidak sepopuler Pua Bela, namun kehadirannya sebagai juru kunci terkemuka di sana tidak bisa dipandang sebelah mata begitu saja. Bahkan ia mengaku telah menjalin kontak dengan penduduk Saranjana lebih dari tiga dekade lamanya.

Bisa dibilang, Nenek Saniah adalah sosok penting yang menjadi sumber pengetahuan tentang segala hal terkait kota gaib misterius itu.

Mengutip saluran YouTube Burhan Nahrub Channel, Nenek Saniah banyak bercerita soal pengalaman hidupnya dengan Saranjana. Saat masih tinggal di hutan sekitar Saranjana, Nenek Saniah seringkali jatuh sakit dan memutuskan untuk kembali ke desanya.

Gerbang Kota Gaib Saranjana

Gerbang ke kota gaib Saranjana (Foto: YouTube/Mif Cungkring)

Setelah kembali ke Desa Oka-Oka, Nenek Saniah merasa bahwa kesehatannya membaik secara signifikan. Bahkan, sejak saat itu, ia tidak pernah lagi merasakan sakit seperti yang dialaminya saat berada di hutan.

Sejak usia 15 tahun, setiap malam Jumat, Nenek Saniah bermimpi dijemput oleh seorang laki-laki yang mengenakan baju hitam dan kuning. Ada sosok pria yang mengaku sebagai Raja dari Kota Saranjana.

Raja tersebut mengajak Nenek Saniah untuk menjelajahi keindahan kota tak kasat mata itu. Dalam mimpinya, Nenek Saniah dibawa ke alam Saranjana, di mana ia menyaksikan penduduk setempat berperawakn seperti manusia biasa namun tidak memiliki garis atau lekukan di atas bibir atau filtrum.

Menurut penuturan Nenek Saniah, Saranjana terlihat seperti sebuah kota metropolitan yang megah, dipenuhi deretan gedung pencakar langit.

Seiring berjalannya waktu, Ia pun dinobatkan sebagai juru kunci atau penghubung yang sangat dihormati di sana, bahkan sudah dikenal oleh masyarakat Saranjana sendiri atau yang biasa disebut 'orang limun'.

Penduduk Saranjana

Wanita penduduk Saranjana (Foto: Pua Bela)

"Sebenarnya mereka (penduduk Saranjana) itu manusia masih hidup (bukan jin atau arwah), masih hidup tapi tidak terlihat. Tidak punya garis bibir. (Mereka) Jangan dipanggil jin atau setan, kita panggilnya manusia alam gaib," kata Nenek Saniah.

Ia menegaskan bahwa penduduk Saranjana sebenarnya manusia biasa yang hidup normal meski ada beberapa ciri fisik yang mencolok namun keberadaan mereka tidak terlihat oleh manusia biasa.

Mereka kata Nenek Saniah, sudah menjadi bagian dari alam gaib atau bisa disebut manusia yang 'terjebak' dalam dimensi lain yang tentunya atas izin Tuhan sang penguasa alam semesta.

Peta Saranjana

Peta Saranjana (Foto: Salomon Muller)

Itulah alasan kenapa, bagi siapa saja yang mendapat kehormatan mengunjungi kota gaib Saranjana, diimbau untuk tidak menelan segala bentuk jenis makanan atau minuman yang disuguhkan di sana.

asalnya, jika ada sedikit saja yang dimakan, maka orang tersebut dipastikan tidak akan bisa lagi kembali ke alam manusia atau alam nyata.

"Mereka itu bukan jin atau setan, tapi manusia yang mendiami alam gaib. Bisa kita sebut manusia alam gaib," tandasnya.

(Rizka Diputra)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement