Profil Kristen Mcmenamy, Model Iklan Zara yang Ikut Kena Hujat
AKSI boikot Zara memang tengah diserukan oleh netizen di seluruh dunia, setelah jenama fashion premium tersebut melaunching campaign terbaru mereka. Pasalnya, produk fashion asal Spanyol ini dianggap memanfaatkan genosida Palestina untuk produk terbaru mereka.
Dalam beberapa pemotretan, produk fashion yang berdiri sejak tahun 1975 ini menampilkan manekin berlapiskan kain putih yang tampak dibopong oleh model Kristen McMenamy. McMenamy juga tampak berdiri di sebuah kotak kayu yang terlihat mirip dengan peti mati.
Banyak yang geram dan mempertanyakan mengapa model berusia 59 tahun itu bersedia menjadi model iklan dengan konsep yang dinilai tidak ‘respectful’ tersebut. Imbasnya, akun Instagram sang model, McMenamy dengan jumlah followers 189 ribu lebih itu ternyata juga tak ayal turut menjadi bulan-bulanan netizen.
Lantas, siapa sih McMenamy yang tengah jadi kontroversi ini?
Nama: Kristen McMenamy
Lahir: Easton, Pennsylvania, Amerika Serikat (AS)
Tanggal Lahir: 13 Desember 1964
Awal Karier: 1984 – sekarang
Tinggi: 1,78 m
Warna rambut: Putih
Warna mata: Biru
Kristen Mcmenamy sendiri merupakan model androgini atau memiliki jenis kelamin lebih dari satu, dan sudah bekerja untuk banyak desainer papan atas dunia dan rumah mode internasional, seperti Versace, Giorgio Armani, Valentino, Todd Oldham, Christian Dior, Sonia Rykiel, Dolce & Gabbana, Jean Paul Gaultier, Gianfranco Ferré, Lanvin, Isaac Mizrahi, Yohji Yamamoto, Thierry Mugler, Comme des Garçons, Chloé, dan Moschino.
Awalnya, dia memiliki rambut pirang dan panjang, lalu mengubah penampilannya di awal tahun 1990-an dengan memotong rambutnya pendek dan dicat hitam. Karirnya terdongkrak dengan munculnya tren fesyen grunge.
Di awal 2023 lalu, ia sempat menjadi sorotan karena terjatuh di atas catwalk saat berjalan di peragaan busana haute couture musim semi/panas 2023 Valentino.
Dia akhirnya melepas kedua sepatunya dan menyelesaikan runway tanpa alas kaki. Video tersebut menjadi viral di media sosial dan kejadian tersebut diberitakan secara luas di media. Beberapa orang pun kemudian mengkritik rumah mode mewah Italia, karena sulit untuk digunakan berjalan.
(Martin Bagya Kertiyasa)
