Waduh, Jepang Konfirmasi Kasus Flu Burung Pertama
JEPANG belum lama ini mengonfirmasi bahwa telah terjadi kasus flu burung di negaranya, hingga membuat Kementerian Kesehatan Jepang mendesak dan meminta pada pemerintah prefektur serta peternak unggas berhati-hati atas wabah yang terjadi.
Atas kasus tersebut maka tes genetik pun dilakukan pada Sabtu dini hari, di Peternakan Kashima setidaknya peningkatan kasus ayam mati.
Untuk itu, Perdana Menteri, Fumio Kishida meminta para pejabat agar bertindak lebih cepat untuk mencegah wabah terjadi, dengan lebih lanjut mengumpulkan informasi serta menawarkan panduan dan dukungan terkait tindakan pencegahan dan memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat umum.
BACA JUGA:
Hal itu dilakukan sebagai bentuk pencegahan dan penyebaran flu burung lebih lanjut, serta membuat masyarakat aman ketika wabah ini sedang terjadi.
“Musim flu burung tahun ini dimulai dengan kedatangan burung yang berimigrasi,” kata Ichiro Miyashita selaku Menteri Pertanian, dikutip dalam laman laman Japan Times, Senin (11/12/2023).
BACA JUGA:
Menurutnya, karena wabah flu burung ini dapat menyebar, sehingga pihaknya mendesak agar peternak unggas di seluruh Jepang menerapkan tindakan pencegahan yang menyeluruh.
Sementera itu, Gubernur Saga, Yoshinori Yamaguchi memerintahkan kepada para pejabat prefektur untuk mencegah penyebaran infeksi flu burung dengan tanggap, mengingat tahun lalu Jepang telah mengonfirmasi kasus flu burung telah terjadi pada musim pertama di peternakan Prefektur Okayama dan Hokkaido pada 28 Oktober lalu.
Lebih lanjut, atas kondisi yang menimpanya menyebabkan kasus flu burung menyebar hingga ke 26 prefektur, dan membuat 17,71 juta ayam di musnahkan, tentu saja itu merupakan rekor dan angka yang fantastis.
Di sisi lain, akibatnya pasokan telur di Jepang mengalami penurunan, bahkan menyebabkan harga standar telur rata-rata mencapai rekor tertinggi yaitu ¥350 per kilogram atau setara dengan 37.534 jika dirupiahkan. Hal itu terjadi antara April dan Mei tahun ini.
(Dyah Ratna Meta Novia)
