 
                
KERINGAT memang bisa mengganggu penampilan kita, apalagi jika kita harus bertemu dengan orang. Memang, ada beberapa orang yang lebih mudah berkeringat dibandingkan lainnya, sehingga baju yang digunakan akan basah.
Nah, biasanya untuk mengatasi keringat tersebut, banyak orang menggunakan bedak agar pakaian tidak basah. Dokter Amelia Setiawati Soebyanto, Sp.DV, dokter kulit dan spesialis PMS Universitas Hasanuddin, menyarankan untuk tidak menggunakan bedak pada tubuh untuk mengeringkan keringat. Meskipun, sebenarnya cara tersebut sangat membantu.
BACA JUGA:
"Jangan dikasih bedak kalau bisa. Dikasih bedak sebenarnya bisa lebih kering tetapi yang ada jadi bubur setelahnya, media buat jamur tubuh," ujar dia seperti dilansir dari Amtara.
Daripada menutupi tubuh dengan bedak, Amelia menyarankan orang-orang, terutama yang memiliki produksi keringat berlebih, untuk mengganti pakaian. Menurutnya, membiarkan keringat mengering dengan sendirinya malah akan menimbulkan masalah.
BACA JUGA:
“Kalau keringat banyak bawa baju ganti. Jangan dibiarkan kering sendiri, keringat itu harus dikeringkan. Setelah itu ganti baju. Itu akan lebih baik dibandingkan pakai bedak," tutur dia yang kini berpraktik di Klinik Pramudia itu.
Untuk mandi yang dianjurkan, baik orang yang berkeringat berlebihan maupun orang pada umumnya sebaiknya mandi dengan sabun lembut tidak lebih dari 10 menit dua kali sehari. Menurut Amelia, mandi terlalu lama atau terlalu sering, apalagi seiring bertambahnya usia, membuat kulit semakin kering karena setiap kali mandi, tubuh kehilangan air.
Ia mengatakan, produksi keringat setiap orang berbeda-beda sesuai dengan proporsi tubuhnya. Orang dengan proporsi tubuh berlebihan dikatakan memiliki risiko lebih tinggi berkeringat dibandingkan orang dengan proporsi tubuh lebih kecil.
Amelia meyakini, menerapkan pola hidup sehat, termasuk pola makan sehat dan rutin berolahraga, dapat membantu mengatasi keringat berlebih. “Tapi kalau dia berkeringat berlebihan, kita harus evaluasi apakah dia punya penyakit lain yang harus diobati salah satunya tiroid,” katanya.
Amelia menjelaskan. Lalu, jika penyakit tiroid, menurut Kemenkes, selain keringat berlebih, gangguan kesehatan ini juga memiliki gejala khas seperti berat badan berubah-ubah, kulit kering dan tidak nyaman, rambut kering, rapuh dan rontok, kemudian rapuh dan kuku bersisik dan mata perih, kering seperti pasir. “Penyakit tiroid itu ditandai metabolisme yang lebih tinggi, jadi keringat juga banyak," jelas Amelia.
(Martin Bagya Kertiyasa)