Selain itu, vape terkait dengan peningkatan risiko berbagai penyakit seperti masalah jantung dan paru-paru. Beberapa diantaranyaa seperti infark miokard, asma, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dalam jangka pendek, iritasi atau cedera pada mulut, tenggorokan dan paru-paru, serta sakit kepala.
Sementara itu, untuk efek jangka panjang pada kesehatan masih belum diketahui. Dokter Chin Tan Min juga mengatakan, meski tidak mengandung tembakau tetapi vape tetap mengandung nikotin. Ini meruopakan bahan kimia yang sangat adiktif dan juga terdapat pada rokok konvensional .
“Saat dihirup, nikotin dengan cepat memasuki aliran darah dan mengaktifkan reaksi kimia di otak yang merangsang perasaan senang sementara yang dapat menyebabkan kecanduan,” tuturnya.
(Leonardus Selwyn)