Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Orangtua dan Keluarga Bisa Jadi Kelompok Pertama yang Bikin Anak Miliki Gangguan Mental, Ini Kata Psikolog

Chindy Aprilia Pratiwi , Jurnalis-Kamis, 02 November 2023 |12:00 WIB
Orangtua dan Keluarga Bisa Jadi Kelompok Pertama yang Bikin Anak Miliki Gangguan Mental, Ini Kata Psikolog
Orangtua dan keluarga bisa sebabkan anak alami masalah kesehatan mental. (Foto: Freepik.com)
A
A
A

BERINTERAKSI atau mengobrol bersama keluarga merupakan salah satu hal yang terlihat mudah tetapi sulit untuk dilakukan. Sebab sebagian anak mungkin merasa malas ketika menjalani kegiatan tersebut.

Terkait hal tersebut, Psikolog Klinis Dewasa, Sabrina menjelaskan anak bisa merasa tidak percaya diri atau bahkan bisa terkena gangguan mental, akibat dirinya sudah memiliki pikiran negatif yang diberikan oleh orangtuanya.

“Gak jarang, banyak remaja merasa down bahkan hingga dewasa merasa gak percaya diri, ragu-ragu karena tertanam label buruk yang diberikan oleh orangtua sendiri. Kondisi ini pun mampu membuat mental seseorang terganggu hingga gangguan loh,” kata Sabrina, dikutip dalam akun TikTok miliknya @sabrinamaidaaah, Kamis (2/11/2023).

Kesehatan mental

Sabrina juga berpendapat terkadang dari statement-statement tersebut yang melukai itu bisa berasal dari orang terdekat, salah satunya adalah keluarga atau juga orangtua. Padahal sebagaimana kita tahu keluarga merupakan kelompok pertama bagi seorang anak untuk belajar.

“Nah padahal keluarga itu adalah circle pertama dimana seseorang itu belajar, belajar untuk sayang sama dirinya, belajar untuk bisa beradaptasi, belajar untuk percaya, belajar untuk bisa hidup di dunia sosial,” ucap Sabrina.

Namun, jika saat ini anak sudah mengalami stres berat, atau bahkan mengalami gangguan mental karena disebabkan oleh orangtuanya sendiri, bagaimana bisa dia menemukan sosok figur pertama yang dinilai sebagai seorang panutan atau contoh yang baik?

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement