Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Britney Spears Pernah Gugurkan Anak Justin Timberlake, Apa Bahayanya?

Dyah Ratna Meta Novia , Jurnalis-Kamis, 19 Oktober 2023 |10:48 WIB
Britney Spears Pernah Gugurkan Anak Justin Timberlake, Apa Bahayanya?
Britney Spears pernah aborsi. (Foto: Inst)
A
A
A

BELUM lama ini penyanyi kelas dunia, Britney Spears mengungkap pengakuan mengejutkan dalam memoar barunya mengenai peristiwa di mana dirinya pernah melakukan aborsi saat menjalin hubungan dengan Justin Timberlake. Dia berbagi dalam memoar The Woman in Me, kehamilannya kala itu memang begitu mengejutkan karena tak direncanakan.

Dikutip dari PageSix, dia menuliskan, ia sangat mencintai Justin Timberlake dan telah membayangkan hidup sebagai keluarga yang bahagia bersamanya. Sayangnya, dia malah mendadak hamil di usia yang masih terlalu dini, sulit untuk membangun sebuah keluarga.

 Britney

“Saya sangat mencintai Justin. Saya selalu mengharapkan kita untuk memiliki keluarga bersama suatu hari nanti. Ini terjadi jauh lebih awal dari yang saya perkirakan,” tulisnya dalam kutipan yang diterbitkan oleh People Tuesday.

 BACA JUGA:

Namun Justin tidak senang dengan kehamilannya. "Kami belum siap untuk memiliki bayi dalam hidup kami, karena kami masih terlalu muda,” lanjutnya.

Memahami respons publik terhadap pernyataannya ini, Britney Spears tetap berusaha untuk berkata jujur bahwa dirinya pun akhirnya setuju dengan ide untuk mengaborsi bayi tersebut. Pasalnya, itu telah menjadi keputusan mereka lantaran Justin yang merasa belum siap menjadi seorang ayah.

Meski legal, tetap ada beberapa risiko dan dampak dari tindakan aborsi yang perlu wanita hamil ketahui. Berikut 7 dampak dari aborsi yang dikutip dari Boldsky,

1. Kram

Seseorang dapat mengalami kram segera setelah aborsi atau secara bertahap, sesekali atau terus menerus. Saat rahim kembali ke ukuran normal setelah aborsi, perut Anda mungkin terasa kram. Namun, dalam kebanyakan kasus, ini sangat berbahaya dan dapat dihilangkan dengan menggunakan obat yang diresepkan oleh dokter.

2. Pendarahan

Pada beberapa wanita, karena perubahan hormon, kram setelah aborsi disertai dengan perdarahan atau bercak. Pendarahan mungkin tidak terjadi pada hari pertama, namun begitu timbul, itu bisa berlangsung antara 2 hingga 6 minggu. Jika aliran darah yang deras berlanjut selama lebih dari 3 jam, maka Anda harus segera mengunjungi rumah sakit.

3. Sakit Punggung

Seseorang mungkin mengalami sakit punggung secara teratur, selama dan setelah aborsi. Nyeri ini lebih terasa pada daerah dekat tulang ekor. Disarankan untuk mendapatkan latihan yang tepat dan istirahat yang cukup.

 BACA JUGA:

4. Nyeri Ekstrem

Sebelum pengangkatan embrio, rahim membesar dan kembali ke ukuran normal setelah aborsi. Proses ini kadang-kadang menghasilkan kram yang menyakitkan pada wanita. Banyak wanita mengalami kram ekstrem pada hari ketiga dan keempat setelah aborsi dan cenderung melewati gumpalan darah.

Mengonsumsi obat penghilang rasa sakit, minum air hangat dan menempatkan bantal pemanas dapat membantu meringankan rasa sakit. Jika rasa sakit masih berlanjut dan Anda terus mengeluarkan gumpalan darah, cari bantuan medis karena ada kemungkinan beberapa bagian janin tertinggal di dalam rahim Anda. Kondisi ini dikenal sebagai aborsi tidak lengkap.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement