Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Gaya Hidup Jadi Pemicu Terbesar Risiko Stroke, Begini Penjelasan Dokter

Chindy Aprilia Pratiwi , Jurnalis-Rabu, 04 Oktober 2023 |01:00 WIB
Gaya Hidup Jadi Pemicu Terbesar Risiko Stroke, Begini Penjelasan Dokter
Gaya hidup jadi risiko terbesar pemicu stroke. (Foto: Freepik.com)
A
A
A

PENYAKIT stroke masih menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi kedua di dunia pada 2015. Selain itu stroke juga menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia pada 2014.

Prevalensi stroke menurut Kementerian Kesehatan Rapublik Indonesia (Kemenkes) pada 2018 pada penduduk umur lebih dari 15 tahun sebesar 10,9 Persen, atau diperkirakan sebanyak 2.120.362 orang.

Banyak faktor risiko pemicu terjadinya stroke, salah satunya yaitu gaya hidup. Seiring dengan berjalannya waktu gaya hidup seseorang terkadang tidak terkontrol, sehingga hal itu yang menjadi penyebab stroke mudah muncul meskipun di usia muda.

“Paling besar faktornya karena gaya hidup, baik itu merokok, alkohol, adanya gula atau diabetes, kemudian kolesterol, dan asam urat,” kata Dokter Spesialis Saraf, dr Erman Kennedy A., Sp. N dikutip dalam akun X @RadjakHospital, Rabu (4/10/2023).

Namun gaya hidup yang buruk bukan satu-satunya penyebab stroke. Adapun beberapa kondisi lain pemicu stroke yaitu faktor keturunan atau genetik, umur, jenis kelamin, dan ras tertentu, itu semua merupakan faktor risiko stroke yang tidak dapat diubah.

Pasien stroke

Apabila seseorang ditemukan dalam keadaan tersebut bukan berarti tindakan pencegahan stroke tidak dapat dilakukan. Stroke tetap masih dapat dicegah dengan melakukan beberapa hal seperti :

1. Mengontrol tekanan darah

2. Olahraga minimal lima kali dalam seminggu

3. Makan makanan seimbang (perbanyak sayuran dan kurangi garam)

4. Kontrol kadar kolestrol

5. Pertahankan berat badan seimbang

6. Berhenti merokok dan hindari asap rokok

7. Tidak mengkonsumsi alkohol

8. Periksa dan obati penyakit jantung

9. Kurangi risiko diabetes

10. Tingkatkan pengetahuan tentang stroke

Selain itu untuk mencegah terkena penyakit tidak menular seperti stroke maka dianjurkan untuk setiap individu meningkatkan gaya hidup sehat dengan perilaku 'CERDIK'.

CERDIK sendiri merupakan singkatan dari Cek Kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktifitas fisik, Diet sehat dan seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stres.

Selain itu terdapat penilaian sederhana untuk stroke yaitu 'SEGERA KE RS', yang merupakan singkatan dari:

1. Senyum tidak simetris

2. Gerak separuh anggota tubuh melemah tiba-tiba

3. BicaRa pelo atau tiba-tiba tidak dapat bicara atau tidak mengerti kata-kata/bicara

4. Kebas atau baal

5. Rabun

6. Sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba dan gangguan fungsi keseimbangan.

Untuk itu dr Erman berpesan agar tetap menjaga pola hidup sehat. Karena apabila pola hidup tersebut dapat diubah maka penyakit seperti stroke juga akan dapat dihindari, dan kondisi tubuh lebih terjaga.

“Tetap jaga kesehatan dan pola hidup sehat,” ucapnya.

(Leonardus Selwyn)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement