PESAWAT Ryanair terpaksa putar balik di landasan pacu setelah mengtetahui ada penumpang lanjut usia (lansia) berkursi roda yang tertinggal di bandara.
Namun, maskapai berbiaya murah ini justru menyalahkan pihak Bandara Bordeaux atas kesalahan tersebut, dan menyebut insiden itu sebagai hal yang 'tidak dapat diterima'.
Pihak Ryanair mengatakan bahwa bandara gagal memberikan 'bantuan khusus yang diperlukan' kepada penumpang tersebut dan mengklaim bahwa kru pesawat telah salah informasi bahwa semua penumpang telah naik ke pesawat.
Pengelola bandara membantah pernyataan Ryanair dan mengatakan bahwa penumpang dan pendampingnya berada di ruang tunggu keberangkatan di bawah tanggung jawab maskapai, yang memutuskan untuk berangkat tanpa memertimbangkan pelanggannya.
Penerbangan FR 6700 dijadwalkan berangkat dari Bordeaux ke Edinburgh pada pukul 22.00 waktu setempat.
Pesawat sudah mulai meluncur ke landasan pacu untuk lepas landas ketika kesalahan itu terjadi. Pilot kemudian kembali untuk menjemput penumpang yang hilang berikut rekannya.
Ryanair menyatakan bahwa mereka bekerja sama dengan pihak bandara untuk memastikan hal ini tidak terulang kembali.
"Tidak dapat diterima bahwa Bandara Bordeaux gagal memberikan bantuan khusus kepada penumpang ini yang diperlukan untuk naik ke penerbangan dari Bordeaux ke Edinburgh meskipun Ryanair telah membayar layanan ini," sebut pihak Ryanair.
"Mereka tidak hanya gagal menaikkan penumpang ini, tetapi mereka juga salah menginformasikan kepada kru dalam penerbangan ini bahwa semua penumpang telah naik ke pesawat, padahal sebenarnya penumpang ini belum naik, dan pesawat mulai meluncur ke landasan pacu," terangnya.
"Sangat disayangkan bahwa pelanggan Ryanair yang membutuhkan bantuan khusus dikecewakan oleh Bandara Bordeaux dan kami bekerja sama dengan mereka untuk memastikan bahwa hal ini tidak terulang kembali," timpalnya lagi.
Sementara, Bandara Bordeaux menilai pernyataan pihak Ryanair sebagai 'pernyataan yang salah cenderung fitnah.
Sebelumnya, saat boarding untuk penerbangan ke Edinburgh dimulai, semua penumpang diarahkan menuju pesawat oleh penyedia layanan Ryanair. Penumpang yang menggunakan kursi roda dan pendampingnya berada di ruang tunggu keberangkatan saat itu, terlihat oleh staf Ryanair dan berada di bawah tanggung jawab mereka.
Ketika asisten pramugari mengambil alih penumpang dan rekannya untuk mengantar mereka ke pesawat, mereka menyadari bahwa tim Ryanair telah menutup pintu pesawat dan pesawat sudah bergerak
Pengelola Bandara Bordeaux mengatakan bahwa saat itulah pilot diberitahu dan kembali. Pihak bandar mengakui bahwa agen yang bertanggung jawab mengantar penumpang dari gerbang keberangkatan ke pesawat seharusnya tiba di gerbang lebih cepat, dan akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk membatasi waktu tunggu pelanggan.
"Namun, kedua penumpang yang dimaksud tetap masuk ke dalam penerbangan ini. Mereka berada di ruang tunggu keberangkatan di bawah tanggung jawab Ryanair, yang memutuskan untuk berangkat tanpa memerhitungkan pelanggannya sendiri.
"Perlu juga ditegaskan bahwa layanan yang disebutkan oleh Ryanair sama sekali tidak dibayar oleh perusahaan penerbangan, tetapi oleh semua penumpang, baik yang mampu maupun tidak, yang membayar pajak untuk penyediaan layanan tersebut.
"Sangat disesalkan bahwa maskapai penerbangan tersebut telah mengambil kebebasan untuk menggambarkan situasi tanpa berbicara dengan kami sebelumnya, menempatkan kesalahan atas kesalahannya sendiri pada bandara," tutup pihak bandara.
(Rizka Diputra)