Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Apakah Jatuh di Kamar Mandi Bisa Memicu Stroke?

Chindy Aprilia , Jurnalis-Jum'at, 22 September 2023 |09:35 WIB
Apakah Jatuh di Kamar Mandi Bisa Memicu Stroke?
Jatuh di kamar mandi. (Foto: Freepik)
A
A
A

BANYAK kasus seseorang kena stroke saat jatuh di kamar mandi. Padahal jika diperhatikan dengan seksama tidak melulu jatuh di kamar mandi jadi pemicu penyakit stroke.

Selaku perawat sekaligus Healthy Lifestyle Educator, Rizal Do menjelaskan, jika disamakan dengan jatuh di luar kamar mandi hal itu pun tidak jauh berbeda.

 kena stroke

“Sama halnya dengan jatuh di tempat lain, risiko jatuh di kamar mandi ya sebenarnya sama saja,” kata Rizal Do, dikutip dari akun X miliknya @afrkml.

Lalu apakah jatuh di kamar mandi memicu stroke?

Saat seseorang terjatuh, dan mengalami cedera serius maka jatuhnya sendiri tidak bisa jadi penyebab langsung stroke yang diderita. Meskipun jika ternyata nanti penderita didiagnosis terkena stroke.

Bukan jatuh di kamar mandinya penyebab stroke. Namun hipertensi yang justru menjadi faktor risiko terbesar terjadinya stroke. Tapi masalahnya, sebagian besar masyarakat kurang terdiagnosis, dan masih banyak dari penderita justru tidak merasakan gejala.

 BACA JUGA:

“Akibatnya, ketika terjatuh di kamar mandi, hipertensi memperparah kondisi,” ucap Rizal Do.

Menurutnya, penyebab lain dalam situasi saat korban jatuh yaitu pada bagian kepala bisa saja terbentur benda keras, sehingga terjadi trauma kepala. Apabila hal itu terjadi, perdarahan intrakranial (dalam otak) bisa saja terjadi, dan membuat peningkatan tekanan di dalam tengkorak sehingga memengaruhi fungsi otak.

Pada kasus yang lebih parah, cedera macam ini bisa menyebabkan kematian. Maka dari itu pentingnya memeriksakan diri untuk mengecek adanya perdarahan tersembunyi perlu dilakukan, meskipun merasa baik-baik saja setelah jatuh, apalagi jika membentur secara keras.

“Hati-hati bahaya Lucid Interval! Pada kasus-kasus kepala terbentur kencang akibat jatuh (atau kecelakaan), korban biasanya merasa baik-baik saja padahal sebenarnya ada perdarahan di dalam kepalanya. Karena merasa baik-baik saja, akhirnya ngeremehin, terus gak mau periksa,” tutur Rizal Do.

Inilah Lucid Interval atau periode sadar sementara. Fenomena ini jelas menipu dan bikin banyak kasus meninggal pasien-pasien cedera kepala, termasuk yang jatuh di kamar mandi tapi meninggal beberapa jam kemudian atau beberapa hari kemudian.

 BACA JUGA:

Untuk itu, perawat Rizal Do memberikan tipsnya, untuk membantu menolong memberikan langkah pertolongan pertama pada korban jatuh di kamar mandi, yaitu:

1. Tetap tenang, pastikan dirimu sebagai penolong, korban, dan lingkungan sudah aman sebelum menolong korban.

2. Jangan memindahkan korban kecuali ada bahaya langsung (mis., air mengalir, perabot yg berisiko menimpa korban dan penolong, dll) yang menyebabkan cedera lebih lanjut. Kalau bisa, lingkungan sekitar yang diamankan, baru dilanjutkan korbannya. 

3. Cek respons korban, dengan memanggil namanya, menepuk bahunya, atau menjepit ujung kukunya.

Jika sadar, evaluasi kualitas kesadarannya dg nanya:

- namamu siapa?

- ini di mana?

- ini jam berapa, hari apa, atau siang/malam?

4. Kalau gak sadar atau gak ada respons, segera panggil ambulans. 

Periksa Pernapasan dan Denyut Nadi: Pastikan korban bernapas dengan normal dan memiliki denyut nadi yang stabil.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement