Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Viral! Pemain Futsal Tendang Kepala Lawan saat Sujud Syukur, Ini Risikonya bagi Kesehatan

Chindy Aprilia Pratiwi , Jurnalis-Kamis, 21 September 2023 |12:30 WIB
Viral! Pemain Futsal Tendang Kepala Lawan saat Sujud Syukur, Ini Risikonya bagi Kesehatan
Bahaya cedera kepala. (Foto: Freepik.com)
A
A
A

BELUM lama ini media sosial dihebohkan dengan salah satu pemain futsal di Malang tendang kepala lawannya saat sedang selebrasi sujud syukur di tengah lapangan. Peristiwa itu terjadi pada pertandingan babak penyisihan delapan besar Porprov Jatim VIII.

Hanafi yang sedang sujud syukur atas keberhasilan timnya secara tiba-tiba ditendang oleh atlet futsal dari Kota Malang. Beruntung tendangan tersebut tidak mengenai kepalanya namun bagian bahunya. Lantas apa yang terjadi jika tendangan keras tersebut mengenai kepala manusia?

Dilansir dari laman ispyphysiology, Kamis (21/9/2023), tendangan itu dapat mengakibatkan Cedera otak traumatis (TBI), karena kepala mendapat pukulan keras sehingga menyebabkan otak berhenti fungsi secara normal. Bahkan pada beberapa kasus, cedera otak mungkin dapat menyebabkan penderitanya koma, kelumpuhan, atau kejang.

Cedera semacam ini akan mengubah memori seseorang, koordinasi tangan dan mata, komunikasi, serta kemampuan untuk melakukan banyak aktivitas. Tidak hanya itu, perilaku emosional dan sosial pun akan ikut terganggu atau berubah, sehingga seseorang mungkin tidak akan terlihat seperti saat sebelum terjadi cedera.

Cedera kepala

Untuk itu, dokter biasanya akan melakukan beberapa tindakan, agar dapat melihat seberapa parah dampak yang ditimbulkan atas kejadian tersebut. Apakah terjadi pendarahan, memar, pembekuan, atau pembengkakan pada otak, sehingga nantinya dokter dapat menentukan lebih lanjut pemeriksaan atau pengobatan seperti apa yang akan dilakukan.

Menurut Mayoclinic, cedera otak biasanya juga dapat menimbulkan dampak fisik dan psikologis yang bervariatif. Beberapa tanda atau gejala mungkin akan muncul ketika kejadian tersebut terjadi, dalam beberapa hari atau minggu.

Kemudian penderita cedera otak ringan akan merasakan gejala fisik berupa sakit kepala, mual atau muntah, kelelahan atau kantuk, masalah dengan bicara, dan pusing atau kehilangan keseimbangan. Sedangkan untuk gejala kognitif, perilaku atau mental biasanya akan muncul berupa :

1. Hilangnya kesadaran selama beberapa detik atau beberapa menit setelah kejadian, penderita akan merasakan seperti linglung atau disorientasi.

2. Masalah memori atau konsentrasi.

3. Perubahan suasana hati atau mood swing.

4. Merasa tertekan atau cemas.

5. Kesulitan tidur, atau tidur lebih lama dari biasanya.

Adapun gejala yang biasanya dirasakan paska cedera:

1. Hilangnya kesadaran dari beberapa menit hingga jam.

2. Sakit kepala terus-menerus atau semakin parah.

3. Mual atau muntah secara berulang.

4. Kejang

5. Terjadinya pelebaran salah satu atau kedua pada bagian pupil mata

6. Terdapat cairan bening yang mengalir dari hidung atau telinga

7. Ketidakmampuan untuk bangun dari tidur.

8. Munculnya kelemahan atau mati rasa pada bagian jari tangan dan kaki.

9. Hilangnya koordinasi.

Sedangkan untuk gejala kognitif atau mental yang dirasakan oleh penderita biasanya akan mengalami kebingungan yang mendalam, agitasi atau sikap agresif yang tidak biasanya, ucapan tidak jelas, bahkan terparahnya akan mengalami koma atau gangguan kesadaran lainnya.

Segera temui dokter apabila Anda mengalami pukulan atau sentakan keras pada bagian kepala atau tubuh, karena dengan begitu pihak medis akan segera memberikan penanganan dan pengobatan khusus yang tepat, cepat, dan akurat.

(Leonardus Selwyn)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement