MAKANAN ringan memang kerap disalahkan ketika mengalami beberapa masalah kesehatan, apalagi ketika seseorang mengalami diabetes. Tapi, benarkah kita sebaiknya tidak mengonsumsi makanan ringan?
Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam European Journal of Nutrition, menemukan bahwa menyantap camilan yang tidak sehat dapat meningkatkan risiko stroke dan penyakit kardiovaskular. Oleh karena itu, apa yang dipilih untuk dikunyah dan kapan menyantapnya sangat menentukan semuanya.
Peneliti dari School of Life Course and Population Sciences dan ZOE, sebuah program nutrisi yang dipersonalisasi di London, menunjukkan menyantap makanan ringan setelah jam 21.00 berhubungan dengan indikator darah yang terkait kesehatan yang buruk.
“Memastikan Anda mengonsumsi makanan seimbang yang terdiri dari buah, sayuran, protein, dan kacang-kacangan adalah cara terbaik untuk meningkatkan kesehatan Anda,” tulis penulis studi Dr Kate Bermingham seperti disiarkan Medical Daily.
Untuk sampai pada temuan itu, tim peneliti mengevaluasi kebiasaan mengudap 854 orang dan menemukan sekitar 95 persen partisipan mempunyai kebiasaan memakan camilan. Lalu, sebanyak 47 persen di antaranya makan dua kali sehari dan 29 persen makan lebih dari dua kali sehari.
Selain itu, sekitar 26% peserta mengonsumsi makanan sehat namun mengonsumsi camilan berkualitas rendah. Kebanyakan memilih makanan ringan seperti kue kering, buah, biji-bijian, keju dan mentega, kue dan pai, serta granola atau sereal batangan.
Para peneliti telah menemukan bahwa ngemil tidak berbahaya, namun mengonsumsi makanan tinggi lemak dan gula melawan efek positif dari makanan sehat. Sedangkan peserta penelitian yang makan camilan setelah jam 9 malam cenderung memilih makanan tinggi lemak dan gula.
Makanan padat energi dikaitkan dengan jumlah darah yang lebih buruk dibandingkan makanan ringan yang dimakan pada waktu lain. Menurut peneliti, mengganti makanan manis, makanan olahan, dan minuman manis dengan camilan bergizi seperti buah dan sayur segar, kacang-kacangan dan biji-bijian dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung dan mengontrol gula darah.
(Martin Bagya Kertiyasa)