Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sumbu Filosofi Yogyakarta Resmi Jadi Warisan Budaya Dunia UNESCO

Novie Fauziah , Jurnalis-Rabu, 20 September 2023 |20:37 WIB
Sumbu Filosofi Yogyakarta Resmi Jadi Warisan Budaya Dunia UNESCO
Tugu Yogyakarta. (Foto: ANTARA)
A
A
A

UNESCO telah menetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai warisan budaya dunia pada Sidang ke-45 Komite Warisan Dunia atau WHC di Riyadh, Arab Saudi, pada Senin 18 September 2023.

Sumbu Filosofi Yogyakarta merupakan konsep tata ruang yang dicetuskan pertama kali oleh Raja Pertama Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat pada abad ke-18.

"Pencapaian ini diharapkan mampu membantu Yogyakarta dalam berkontribusi mensejahterakan masyarakat," bunyi pernyataan Kemenparekraf RI dalam akun Instagram resmi @kemenparekraf.ri, Rabu (20/9/2023).

 BACA JUGA:

Menurut keterangan dari laman resmi Kemendikbud, dalam sidang tersebut dibahas juga 53 nominasi yang terdiri dari kategori budaya, alam, dan campuran.

"Alhamdulillah sidang agenda Yogya berlangsung lancar. Hasil evaluasi dari Tim Ahli UNESCO merekomendasikan baik nominasi Indonesia, dan sidang Komite Warisan Dunia UNESCO secara aklamasi merekomendasikan Sumbu Kosmologi Yogya dienkripsi," ujar Duta Besar dan Wakil Delegasi Tetap Republik Indonesia untuk UNESCO, Ismunandar.

 Ilustrasi

Malioboro Yogyakarta

Ia juga menyebut, bahwa sumbu Kosmologis Yogyakarta dan Penanda Bersejarahnya menjadi warisan dunia UNESCO ke-6 di Indonesia pada kategori budaya.

 BACA JUGA:

Sebelumnya, UNESCO telah menetapkan 5 warisan budaya Indonesia, yaitu Kompleks Candi Borobudur (1991), Kompleks Candi Prambanan (1991), Situs Prasejarah Sangiran (1996), Sistem Subak sebagai Manifestasi Filosofi Tri Hita Karana (2012), dan Tambang Batubara Ombilin, Sawahlunto (2019).

Sumbu Kosmologis Yogyakarta merupakan sumbu imajiner yang terbentang sepanjang 6 KM dari utara ke selatan.

Kemudian sumbu filosofis ini meliputi kompleks Keraton, sejumlah bangunan bersejarah, dan monumen yang menjadi simbol pertukaran antara sistem kepercayaan dan nilai.

Penetapan Sumbu Kosmologis Yogyakarta berdasarkan pada pemenuhan kriteria-kriteria UNESCO, terutama kriteria II yang menunjukkan adanya pertukaran nilai dan gagasan penting antara berbagai sistem kepercayaan seperti animisme, Hindu, Buddha, Islam Sufi, dan pengaruh dari Barat.

 Ilustrasi

Di samping itu, juga dianggap memenuhi kriteria III di mana Sumbu Filosofi Yogyakarta memberikan kesaksian yang luar biasa terhadap peradaban Jawa dan tradisi budaya yang hidup setelah abad ke-18.

Dalam sidang tersebut hadir Duta Besar RI untuk Kerajaan Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad selaku ketua delegasi Indonesia, turut hadir pula Wakil Gubernur (Wagub) KGPAA Sri Paduka Paku Alam X, Sekda DIY Beny Suharsono, Kepala Dinas Kebudayaan DIY Dian Lakshmi Pratiwi, Kepala DPMPTSP DIY Agus Priono, Kepala UPT Balai Pengelolaan Kawasan Sumbu Filosofi Dwi Agung Hernanto, Tenaga Ahli Yogyakarta Warisan Dunia sekaligus akademisi UGM, Daud Aris Tanudirjo, dan perwakilan Keraton Yogyakarta, Bimo Unggul Yudo.

(Salman Mardira)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement