“Pada beberapa ritual khusus jenglot disediakan darah manusia maka dari itu lebih ke konteks negatif karena mengarah ke tumbal dimana dia sangat kuat energinya kalau sudah memakan darah manusia jadi dalam artian dia harus mencelakakan manusia yang dituju yang diberikan tuannya,” katanya.
Tak hanya itu, biasanya jenglot yang digunakan untuk hal negatif juga harus memberikan tumbal manusia. Namun kembali lagi, semua tergantung dari tujuan pemiliknya.
“Tapi sekarang ini justru ada beberapa orang yang menjadikan jenglot sebagai koleksi dan asuhan, dimana mereka mau dipagari dan diproteksi, jadi segala sesuatunya tergantung dari orang tua asuhnya,” tutur Furi Harun.
(Leonardus Selwyn)