Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Heboh Pesta Seks di Jaksel, Begini Sejarah Orgy yang Awalnya Ritual Memuja Dewa

Wahyu Sibarani , Jurnalis-Jum'at, 15 September 2023 |00:03 WIB
Heboh Pesta Seks di Jaksel, Begini Sejarah Orgy yang Awalnya Ritual Memuja Dewa
Ilustrasi (Shutterstock)
A
A
A

POLISI mengungkap pesta seks Orgy di sebuah apartemen kawasan Semanggi, Jakarta Selatan. Pelaku dan penyelenggaranya diciduk. Hasil penyelidikan menyebutkan pesta seks itu sudah beberapa kali terjadi. Membernya diketahui ada 100 orang.

Penyelenggara menggaet peserta lewat media sosial. Member yang ikut diwajibkan bayar Rp1 juta. Kemudian saat pesta seks, member harus tampil wangi, bersih, membawa alat kontrasepsi, dan tidak menggunakan obat kuat.

Lalu apa itu pesta seks orgy?

 BACA JUGA:

Orgy ternyata bukan pesta seks biasa. Praktik mesum ini sudah ada sejak zaman Yunani kuno dan jadi bagian dari ritual untuk memuja dewa.

Burgo Patridge, penulis buku 'A History of Orgies' menyebutkan bahwa pada awalnya Orgy memang jadi sebuah kegiatan yang istimewa. Jauh dari definisi yang disebutkan oleh kamus yang disebut sebagi pesta pora yang liar, mabuk, dan tidak senonoh.

 Ilustrasi

Ilustrasi pesta (Shutterstock)

Dalam pandangannya Burgo Patridge mengatakan Orgy justru adalah momen yang sangat istimewa.

"Orang Yunani kuno mengklasifikasikannya sebagai pemujaan terhadap Demeter, Dewi musim panas atau Dionysus, Dewa anggur, ekstasi, dan pencerahan," tulis Burgo Patridge.

 BACA JUGA:

Dalam buku itu Burgo Patride menyebutkan orang-orang Yunani kuno adalah orang-orang yang mencintai kehidupan. Mereka selalu percaya bahwa segala sesuatu harus dinikmati dengan antusiasme tanpa hambatan.

Tidak terkecuali ketika mereka hendak memuja Dionysius atau dewa pesta yang mereka namakan Orgia.

 

"Dalam ibadah untuk Dionysus, perempuan dan anak perempuan diizinkan untuk berpartisipasi," sebut Burgo Patridge.

Hanya saja saat itu wujud sebenarnya Orgia sama sekali tidak diketahui. Bahkan sama sekali tidak terasosiasi dengan kegiatan seksual yang melibatkan banyak orang.

 BACA JUGA:

Situs Ancient Origin menyebutkan pergeseran Orgia menjadi Orgy bermula dari sebuah buku yang dibuat oleh Gustave Flaubert berjudul Smarh pada 1800. Waktu itu dia menggambarkan sebuah pesta yang diikuti oleh banyak orang dan penuh dengan hasrat seksual.

"Malam perayaan yang meriah, sebuah orgy yang penuh dengan wanita telanjang, indah sepeeri Venus," tulis Gustave Flaubert.

Dari situ pengertian Orgy bergeser dan semakin popular. Orgy kemudian diterjemahkan sebagai pesta seks gila-gilaan yang diikuti oleh banyak orang.

Penggambaran orgy semakin terlihat liar dengan produk budaya popular seperti film. Salah satu film yang bercerita tentang Orgy yang bikin banyak orang terhenyak adalah Caligula.

Film yang bercerita tentang kaisar Roma bernama Caligula itu dengan jelas memperlihatkan berbagai pesta yang selalu jadi kegiatan rutin kaisar yang menguasai Romawi pada masa 37-41 Masehi.

Termasuk pesta seks gila-gilaan yang dilakukan di sebuah perahu besar milik kaisar yang punya nama lengkap Gaius Julius Caesar Agustus Germanicus.

 Ilustrasi

Meski Orgy akhirnya bisa diterima secara makna. Hanya saja penerimaan esensi Orgy justru masih sulit untuk diterima. Bahkan bisa dikatakan tabu untuk dilakukan.

Industri film seperti Hollywood bahkan cenderung berhati-hati mengulang cara Caligula untuk mengenalkan Orgy. Banyak produser film enggan menampilkan adegan seks yang melibatkan banyak orang kecuali memang film yang dibuat adalah film porno.

Pasalnya Orgy memang masih sulit untuk diterima di tempat terbuka. Bahkan juga di ruangan tertutup. Jadi memang perlu ada pemeriksaan psikologis bagi mereka-mereka yang memang sangat tertarik menjadi peserta Orgy.

(Salman Mardira)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement