Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Cegah Kanker Serviks, Kemenkes Gencarkan Vaksin HPV

Isty Maulidya , Jurnalis-Kamis, 14 September 2023 |02:00 WIB
Cegah Kanker Serviks, Kemenkes Gencarkan Vaksin HPV
Cegah kanker serviks, Kemenkes gencarkan vaksin HPV. (Foto: Freepik.com)
A
A
A

KEMENTERIAN Kesehatan tengah menggencarkan pemberian vaksin HPV pada perempuan. Sebab kanker serviks menjadi empat besar jumlah kasus kanker pada wanita di Indonesia. Pemberian vaksin ini pun menyasar perempuan mulai usia sembilan tahun, melalui bulan imunisasi sekolah.

Pada wanita dewasa, ataupun wanita yang aktif secara seksual pemberian vaksin HPV juga disarankan untuk mencegah infeksi virus penyebab kanker serviks. Jika biasanya vaksin HPV hanya berisi lima jenis virus HPV, salah satu rumah sakit di wilayah Tangerang menyediakan vaksin HPV multivalen.

Vaksin ini dirancang untuk melindungi terhadap infeksi virus HPV dengan sembilan jenis strain berbeda.

"Di antara tipe-tipe ini, HPV 16 dan 18 dikenal sebagai yang paling berisiko dan sering kali terkait dengan kanker serviks. Sementara vaksin HPV multivalen ini dirancang untuk melindungi terhadap HPV tipe 6, 11, 16, 18, 31, 33, 45, 52, dan 58," tutur Dokter Spesialis Kebindanan dan Kandungan Konsultan Onkologi, Alexy Oktoman Djohansjah.

Vaksin HPV

Adapun pemberian vaksin HPV pada wanita dewasa dilakukan sebanyak tiga kali dan dilakukan atas rekomendasi dokter. Berbeda dengan pemberian vaksin pada remaja, wanita dewasa harus melakukan serangkaian tes untuk memastikan tidak ada infeksi virus HPV di dalam tubuhnya.

"Untuk itu memang disarankan mendapatkan vaksin HPV sedini mungkin, karena efektivitas nya jauh lebih tinggi. Tapi wanita dewasa pun bisa dapat setelah dipastikan bersih dari HPV," tutur Alex

Wanita di atas 15 tahun harus mendapatkan tiga kali suntik, sementara di bawah 15 tahun hanya 1-2 kali suntik. Selain pemberian vaksin, salah cara untuk penularan virus HPV dengan mendeteksi dini infeksi virus tersebut.

Wanita yang telah aktif secara seksual sangat dianjurkan melakukan Pap Smear secara rutin satu tahun sekali. Hanya saja, masih banyak yang takut untuk melakukan Pap Smear karena alasan tidak nyaman.

"Memang satu-satunya cara untuk mendeteksi kanker serviks adalah Pap Smear, karena harus secara langsung melihat dan mendeteksi virusnya, tidak bisa dilakukan secara kasat mata karena gejalanya mirip dengan penyakit reproduksi lainnya," tuturnya.

Alexy pun mengimbau masyarakat Indonesia, khususnya wanita untuk melakukan pencegahan kanker serviks agar kasusnya lebih mudah ditangani dan pengobatan pun akan lebih cepat.

"Semakin rendah stadiumnya saat terdeteksi, maka kesempatan untuk sembuh total dan kanker tak kembali lagi semakin besar, jika masih stadium awal bisa sembuh 100 persen, jika sudah stadium lanjut maka intervensi akan semakin banyak dan sulit sembuh total," katanya.

(Leonardus Selwyn)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement